Urusan di luar sepakbola ternyata lebih menarik di Piala Dunia 2022..
Mantan presiden FIFA, Sepp Blatter, mengatakan kalau tim nasional Iran harus dilarang dari Piala Dunia 2022 di Qatar sebagai akibat dari protes nasional atas masalah hak asasi manusia.
Komentar Sepp Blatter tersebut muncul setelah berminggu-minggu kerusuhan di Negari Persia. Kerusuhan bermula aliad dipicu oleh kematian wanita Kurdi Iran bernama Mahsa Amini dalam tahanan polisi. Dia ditangkap karena diduga melanggar kode etik dengan berpakaian yang tidak boleh dikenakan pada wanita Iran.
Ini telah memicu protes selama berminggu-minggu terhadap aturan mengenai jilbab di negara itu. Itu telah menyebabkan sekelompok tokoh olahraga Iran dan para pemin tim nasional menyerukan FIFA menghukum negara mereka dari turnamen sepakbola terbesar.
Dan, Sepp Blatter setuju dengan pendapat mereka. Pria asal Swiss mengatakan kalau FIFA kurang berani mendiskualifikasi Iran dari Piala Dunia 2022.
Media Swiss, Blick, memuat sebuah laporan dalam sebuah video pembicaraan pria berusia 86 tahun itu di kantor pusat penerbit minggu lalu. Sepp Blatter ditanya oleh seorang reporter terkait Iran.
"Jika anda masih presiden FIFA hari ini, apakah anda akan membiarkan Iran, yang saat ini membunuh wanita muda di jalanan, yang mengirim senjata ke Rusia untuk menyerang Ukraina, bermain di Piala Dunia?" tanya sang reporter. Sepp Blatter menjawab: "Tidak".
Sepp Blatter mengatakan FIFA harus menuntut hukuman keras pada Iran. "Dia (Presiden FIFA saat ini, Gianni Infantino) sudah mengalami kesulitan menciptakan dana bersama dengan Qatar, untuk semua pekerja yang tewas dalam pembangunan infrastruktur," ujar Sepp Blatter.
"Saya pikir itu harus dilakukan oleh seseorang dari FIFA yang memiliki keberanian. Tapi, Infantino bahkan tidak memiliki keberanian untuk memberikan jawaban kepada wartawan," tambah Sepp Blatter.
Komentar Sepp Blatter tersebut muncul setelah berminggu-minggu kerusuhan di Negari Persia. Kerusuhan bermula aliad dipicu oleh kematian wanita Kurdi Iran bernama Mahsa Amini dalam tahanan polisi. Dia ditangkap karena diduga melanggar kode etik dengan berpakaian yang tidak boleh dikenakan pada wanita Iran.
BACA BERITA LAINNYA
Evaluasi Laga Uji Coba, STY: Indonesia Punya Tiga Kekurangan
Evaluasi Laga Uji Coba, STY: Indonesia Punya Tiga Kekurangan
Sepp Blatter mengatakan FIFA harus menuntut hukuman keras pada Iran. "Dia (Presiden FIFA saat ini, Gianni Infantino) sudah mengalami kesulitan menciptakan dana bersama dengan Qatar, untuk semua pekerja yang tewas dalam pembangunan infrastruktur," ujar Sepp Blatter.
BACA ANALISIS LAINNYA
Ada Protokol Kesehatan Baru di Piala Dunia 2022, Apa Itu?
Ada Protokol Kesehatan Baru di Piala Dunia 2022, Apa Itu?