Skuad Piala Dunia 2022
tim nasional Inggris telah diumumkan
Gareth Southgate, akhir pekan lalu. Ada 26 pemain yang akan terbang ke Qatar, dengan mayoritas berasal dari
Liga Premier. Uniknya, hanya ada satu lulusan
Akademi Manchester United. Padahal, Coventry City mengirim dua lulusannya.
Pada sebuah masa,
Coventry City adalah klub di kasta elite Inggris. Tapi, akibat prestasi yang tersus menurun,
The Sky Blues kini harus berkompetisi di
Divisi Championship.
Tentu saja, Coventry City tidak sebanding dengan
Manchester United. Setan Merah adalah klub terbaik di Inggris dan Eropa di era
Sir Alex Ferguson. Mereka punya banyak pemain bagus. Akademi Setan Merah juga sempat menjadi salah satu yang terdepan di dunia.
Namun, semua itu sirna ketika Sir Alex Ferguson pergi. Man United menjadi klub medioker. Bahkan, lulusan akademi mereka juga tidak lagi dihormati.
Buktinya, saat
The Three Lions akan berangkat ke Qatar menghadapi
Piala Dunia 2022, Gareth Southgate tampaknya tidak percaya pada pemain-pemain lulusan Akademi Man United. Sebab,
Marcus Rashford adalah satu-satunya produk akademi mereka yang mendapatkan tempat di Qatar dari 26 pemain yang dipilih.
Marcus Rashford berhasil lulus dari akademi klub dan kemudian muncul di level atas pada 2016. Sejak saat itu, dia menjadi anggota tim di skuad utama.
Tapi, dia adalah satu-satunya kisah sukses Man United yang masuk skuad Piala Dunia tahun ini. Beberapa rekan Marcus Rashford di akademi gagal. Sebut saja
Jesse Lingard (
Nottingham Forest) dan
Danny Welbeck (
Brighton and Hove Albion).
Itu menjadi catatan yang buruk karena berarti masih kalah dari lulusan Akademi Coventry City, yang hanya berkompetisi di kasta kedua.
James Maddison dan
Callum Wilson menjadi utusan The Sky Blues yang akan mendapatkan kesempatan bermain di Piala Dunia 2022.
Setelah meninggalkan
Ricoh Arena pada 2016, James Maddison tiba di
Norwich City. Di sana, dia mulai terkenal. Kemampuan menyerang dan kaki cepatnya membuat
Leicester City kepincut pada 2016.
Sementara Callum Wilson menghabiskan waktu dengan status pinjaman di klub non-liga seperti Kettering Town sebelum pindah secara permanen ke Bournemouth pada 2014. Dia menjadikan dirinya striker mematikan untuk klub sebelum berangkat ke Newcastle United pada 2020.
Performanya musim ini moncer, meski beberapa masalah cedera sempat menghampiri. Beruntung, dia berhasil bisa meyakinkan Gareth Southgate untuk memilih dirinya ketimbang
Tammy Abraham atau
Ivan Toney. Dia bakal memainkan peran sebagai wakil
Harry Kane di lini depan.