Tuan rumah terus diterpa sentimen negatif
Terpilihnya Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 tak lepas dari banyak kritikan, sejauh ini adalah tentang hak asasi manusia dalam kaitannya dengan korban jiwa yang jatuh akibat penyelesaian pembangunan stadion untuk vanue event akbar empat tahunan tersebut, juga tentang diskriminasi terhadap kelompok LGBT.
Dan ini Qatar mendapatkan suara sumbang lagi yakni isu suap terkait dengan laga pembuka Piala Dunia 2022, di mana mereka akan melawan Timnas Ekuador di Stadion Al Bayt, Al Khor, Qatar, Minggu (20/11) malam WIB.
Rumor tersebut beredar luas di sosial media, adalah Amjad Taha, penulis dan pakar politik, sosok yang pertama kali menyebarluaskan rumor tersebut. Melalui akun sosial media pribadinya, Taha mengatakan Qatar memberikan uang senilai USD 7,4 juta atau sekitar Rp 115 miliar kepada delapan pemain Ekuador.
Hal itu dimaksudkan untuk mengatur hasil akhir pertandingan. Ekuador diminta untuk mengalah dari Qatar .
"Qatar menyuap delapan pemain Ekuador USD 7,4 juta [Rp 115 miliar] untuk kalah di laga pembuka [skor 1-0, gol di babak 2]," cuitnya di Twitter, Kamis (17/11) lalu.
Qatar dan Ekuador berada di Grup A bersama dengan Senegal dan Belanda. Tuan rumah saat ini berada di peringkat ke-50 dunia, namun meskipun mereka tuan rumah status itu tak menjadikan mereka favorit untuk lolos ke babak berikutnya.
"Lima orang dalam Qatar dan Ekuador membenarkan hal ini. Kami harap itu salah. Kami berharap membagikan ini bisa mengubah hasil pertandingan. Dunia harus menentang korupsi di tubuh FIFA," imbuhya.
Mengenai hal itu Felix Sanchez selaku pelatih Timnas Qatar menyangkal rumor tersebut. Menurutnya, itu hanya kabar burung belaka yang ingin memecah konsentrasi para pemainnya yang ingin menang dan membanggakan negara mereka.
Mari kita lihat hasilnya dalam waktu dekat.
Dan ini Qatar mendapatkan suara sumbang lagi yakni isu suap terkait dengan laga pembuka Piala Dunia 2022, di mana mereka akan melawan Timnas Ekuador di Stadion Al Bayt, Al Khor, Qatar, Minggu (20/11) malam WIB.
Rumor tersebut beredar luas di sosial media, adalah Amjad Taha, penulis dan pakar politik, sosok yang pertama kali menyebarluaskan rumor tersebut. Melalui akun sosial media pribadinya, Taha mengatakan Qatar memberikan uang senilai USD 7,4 juta atau sekitar Rp 115 miliar kepada delapan pemain Ekuador.
BACA BERITA LAINNYA
Kompak, Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi Posting Foto Tanding Catur
Kompak, Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi Posting Foto Tanding Catur
Qatar dan Ekuador berada di Grup A bersama dengan Senegal dan Belanda. Tuan rumah saat ini berada di peringkat ke-50 dunia, namun meskipun mereka tuan rumah status itu tak menjadikan mereka favorit untuk lolos ke babak berikutnya.
Mengenai hal itu Felix Sanchez selaku pelatih Timnas Qatar menyangkal rumor tersebut. Menurutnya, itu hanya kabar burung belaka yang ingin memecah konsentrasi para pemainnya yang ingin menang dan membanggakan negara mereka.