Salah satu pemain senior Spanyol di Piala Dunia 2022.
Kapten Chelsea, Cesar Azpilicueta, sedang mempersiapkan Piala Dunia ketiganya setelah mewakili Spanyol pada 41 pertandingan internasional sejak debut 9 tahun lalu. Sebagai salah satu pemain senior, full back berusia 33 tahun punya tugas membimbing anak-anak muda La Furia Roja.

Luis Enrique datang ke Piala Dunia 2022 dengan banyak pemain muda. Nama-nama seperti Gavi, Pedri, Ansu Fati, atau Nico Williams menghiasi skuad kali ini.

Dengan pemain-pemain berusia 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24 tahun, keberadaan pemain seperti Cesar Azpilicueta, Jordi Alba, atau Sergio Busquets sangat vital. Mereka akan menjadi kakak-kakak yang membimbing adik-adik menjalani persaingan Piala Dunia 2022 yang ketat.

"Sangat penting untuk mempertahankan identitas kami, dan cara kami bekerja sama untuk waktu yang lama, dan kemudian membawanya ke dalam permainan," ujar Cesar Azpilicueta, di situs resmi Chelsea.

"Piala Dunia adalah yang terbesar di dunia. Semua orang ingin memainkan level tertinggi mereka, dan dari sudut pandang kami, kami akan mencoba untuk mencapainya pada waktu yang tepat. Piala Dunia sebelumnya akan memberi kami pelajaran berharga untuk Piala Dunia kali ini," tambah Cesar Azpilicueta.

Cesar Azpilicueta, untuk bisa sukses di Piala Dunia, pengalaman menjadi salah satu faktor. Sebab, akan ada banyak tekanan di turnamen.

"Ini adalah turnamen yang berlangsung sangat cepat. Anda perlu melakukan dan mendapatkan hasil dengan cepat. Dan, ini akan menjadi Piala Dunia yang berbeda karena berada di tengah musim kompetisi Eropa. Tim yang beradaptasi paling cepat akan memiliki sedikit keuntungan," kata Cesar Azpilicueta.

Spanyol tergabung dengan Jerman. Artinya, dua mantan juara Piala Dunia itu akan bertemu. Dan, bagi Cesar Azpilicueta pribadi, dirinya akan menghadapi salah satu sahabatnya, Kai Havertz.

"Ini sangat menarik. Bermain melawan rekan setim klub anda adalah bagian dari sepakbola. Di Euro 2020, saya menghadapi (Mateo) Kovacic, Emerson (Palmieri), Jorginho. Ini, Jerman vs Spanyol selalu menjadi pertandingan besar dan saat anda mengenakan seragam yang berbeda, anda selalu berusaha keras!" beber Cesar Azpilicueta.

Sebelum menjadi pemain profesional, Cesar Azpilicueta sudah mengikuti Piala Dunia sejak lama. "Saya pertama kali menonton Piala Dunia 1998. Lalu, Jepang dan Korea Selatan pada 2002," ucap Cesar Azpilicueta.

"Pada 2002 saya menonton pertandingan di rumah bersama keluarga saya sebelum sekolah. Saya ingat Piala Dunia 2002, khususnya ketika Spanyol disingkirkan Korea Selatan dalam pertandingan yang kontroversial. Pada 2006 saya menonton final antara Italia dan Prancis dengan teman-teman saya di Pamplona. Saya ingat betul saat festival San Fermin," ungkap Cesar Azpilicueta.

Sejak melihat Piala Dunia dari layar kaca, Cesar Azpilicueta selalu bermimpi ikut bermain suatu saat nanti. Dia semakin termotivasi saat melihat Spanyol menjuarai Piala Dunia 2010.

"Saya harus mengatakan ketika Spanyol memenangkan Piala Dunia. itu adalah kenangan terbaik. Saya baru saja menandatangani kontrak dengan Marseille dan saya menontonnya di kamar hotel bersama Fernando Morientes. Pramusim baru saja dimulai dan rasanya cukup menyenangkan sebagai orang Spanyol," ujar Cesar Azpilicueta.



"Ada pemain (Piala Dunia 2010) yang pernah bersama saya di  U-21 seperti Javi Martinez dan Juan Mata, dan yang lain sering saya lawan di La Liga. Saya memiliki hubungan dekat dengan beberapa orang. Jadi sangat menyenangkan melihat mereka," beber Cesar Azpilicueta.

Setelah terpilih ikut Piala Dunia 2014, Piala Dunia 2018, dan Piala Dunia 2022, Cesar Azpilicueta selalu punya misi besar yang ingin diwujudkan. "Saya ingin juara seperti teman-teman saya di 2010," ucap Cesar Azpilicueta.

Apakah Spanyol akan menjuarai Piala Dunia 2020? "Anda mungkin berpikir beberapa tim memiliki lebih banyak peluang daripada yang lain. Tapi, ketika anda tiba di turnamen, itu akan berbeda," ujar Cesar Azpilicueta. 

"Spanyol misalnya. Kami pergi ke Piala Dunia 2014 setelah memenangkan dua Piala Eropa dan satu Piala Dunia. Lalu, kami tersingkir di babak penyisihan grup. Tidak ada yang mengharapkan itu. Itulah sebabnya sepakbola itu hebat. Anda harus membuktikannya setiap saat," pungkas Cesar Azpilicueta.