Nonton bola jadi kurang greget...
Teknologi sudah sedemikian canggih, dan pengaplikasian teknologi mutakhir telah menuai pro dan kontra di sepakbola. Namun itu tidak menghentikan penggunaan VAR yang kian membantu wasit untuk meminimalisir kesalahan.
Beberapa bulan yang lalu FIFA menerapkan evolusi dari VAR yang dinamai Teknologi Offside Semi Automatis di ajang Liga Champions, dan hasilnya sedikit banyak menimbulkan keributan di sosial media.
Dan itu tampaknya berlanjut di Piala Dunia 2022, teknologi yang sama digunakan dalam perhelatan akbar empat tahunan tersebut.
Teknologi offside semi-otomatis langsung menarik perhatian ketika di laga pembuka saat tuan rumah Qatar melawan Ekuador, Minggu (20/11) lalu. Ketika itu Enner Valencia mencetak gol di menit tiga, namun kemudian dianulir karena kaki Michael Estrada sudah lebih maju dari kiper saat bola dalam proses diumpan.
Terbaru bahkan ada tiga gol yang dianulir dalam kekalahan 1-2 Timnas Argentina dari Timnas Arab Saudi, Selasa (22/11). Gol Lionel Messi dan Lautaro Martinez di menit 22 dan 27 dianulir karena keduanya dinyatakan offside.
Dalam pengecekan VAR, terlihat tubuh Messi dalam posisi offside saat Papu Gomez melepas umpan, meski kakinya sejajar dengan pemain Arab Saudi. Dalam kasus Martinez, hanya bagian bahunya saja yang sudah offside, sementara satu golnya di menit 35 langsung dianulir tanpa adanya pengecekan VAR.
Teknologi tersebut menggunakan 12 kamera pelacak khusus yang dipasang di bawah atap stadion untuk melacak bola dan sampai dengan 29 titik data dari tiap pemain, 50 frame per detik, menghitung posisi pasti pemain di atas lapangan. Super canggih.
29 titik data yang dikumpulkan itu mencakup semua anggota badan yang relevan untuk mengeluarkan keputusan offside. Selain itu, ada pula sensor inertial measurement unit (IMU) di Al Rihla alias bola resmi Piala Dunia 2022.
Sensor tersebut diposisikan di tengah bola, mengirimkan data bola ke ruang teknis dengan hitungan 500 kali per detik. Hal itu bisa memungkinkan untuk mendeteksi titik yang tepat saat bola ditendang.
Benar-benar sangat canggih bukan?
Beberapa bulan yang lalu FIFA menerapkan evolusi dari VAR yang dinamai Teknologi Offside Semi Automatis di ajang Liga Champions, dan hasilnya sedikit banyak menimbulkan keributan di sosial media.
BACA VIRAL LAINNYA
Sial! Penggemar Ini Kalah Rp2,5 M Gara-gara Argentina Kalah
Sial! Penggemar Ini Kalah Rp2,5 M Gara-gara Argentina Kalah
Teknologi tersebut menggunakan 12 kamera pelacak khusus yang dipasang di bawah atap stadion untuk melacak bola dan sampai dengan 29 titik data dari tiap pemain, 50 frame per detik, menghitung posisi pasti pemain di atas lapangan. Super canggih.
Benar-benar sangat canggih bukan?