Simak penjelasannya.
Timnas Jerman menghadapi wakil dari Asia, Timnas Jepang dalam laga pertama Grup E Piala Dunia 2022. Bermain di Khalifa International Stadium, Qatar, Rabu (23/11) malam WIB tim besutan Julian Nagelsmann langsung tancap gas.
Die Nationalmannschaft menguasai jalannya laga dan sebelum sepak mula kedua kesebelasan seperti biasa mengambil sesi untuk
berfoto.
Dan dalam momen itu 11 pemain yang jadi starting line up; Manuel Neuer, David Raum, Antonio Ruediger, Niklas Suele, Nico Schlotterbeck, Joshua Kimmich, Ilkay Guendogan, Jamal Musiala, Thomas Mueller, Serge Gnabry, dan Kai Havertz kompak menutup mulut mereka.
Lantas apa makna dari gaya tersebut?
Menurut laporan dari ESPN, para pemain Timnas Jerman menutupi mulut mereka dengan tangan bwrkaitny dengan ancaman sanksi FIFA berupa kartu kuning jika bandel memakai ban kapten "OneLove" yang merupakan simbol dukungan untuk LGBT.
Jadi, aksi tutup mulut di depan puluhan fotografer di lapangan menjelang sepak mula itu tak lain sebagai bentuk protes yang dengan arti kata lain hak mereka untuk berbicara ditutup.
Mengenai hal itu, dalam rilis yang dikeluarkan pada Sabtu (19/11) lalu, FIFA telah menentukan sejumlah tema yang wajib dikenakan. Kurang lebih ada tujuh tema ban kapten yang bakal dikenakan para kontestan hingga partai puncak.
Hal tersebut dilakukan FIFA agar para kontestan melakukan kampanye yang seragam dan tidak merasa superior dengan kampanye yang dibawa.
Terlepas dari itu, saat berita ini dinaikkan Timnas Jerman masih unggul 1-0 lewat gol Ilkay Gundogan pada menit ke-33 melalui eksekusi penalti
Die Nationalmannschaft menguasai jalannya laga dan sebelum sepak mula kedua kesebelasan seperti biasa mengambil sesi untuk
berfoto.
BACA BERITA LAINNYA
Ikuti Jejak Korea Selatan, Jepang Permalukan Jerman di Piala Dunia 2022
Ikuti Jejak Korea Selatan, Jepang Permalukan Jerman di Piala Dunia 2022
Jadi, aksi tutup mulut di depan puluhan fotografer di lapangan menjelang sepak mula itu tak lain sebagai bentuk protes yang dengan arti kata lain hak mereka untuk berbicara ditutup.
Mengenai hal itu, dalam rilis yang dikeluarkan pada Sabtu (19/11) lalu, FIFA telah menentukan sejumlah tema yang wajib dikenakan. Kurang lebih ada tujuh tema ban kapten yang bakal dikenakan para kontestan hingga partai puncak.
Hal tersebut dilakukan FIFA agar para kontestan melakukan kampanye yang seragam dan tidak merasa superior dengan kampanye yang dibawa.