Apakah ini jadi tanda kemunduran Juventus?
Klub raksasa Italia, Juventus sedang mengalami masalah internal yang luar biasa di jajaran struktural klub. Di mana, baru-baru ini dikabarkan bahwa seluruh dewan direksi Juventus telah mengundurkan diri dalam langkah mengejutkan yang bisa mengingatkan masalah besar yang dialami klub saat terdegradasi pada tahun 2006.
Ada masalah apa?
Dilansir dari surat kabar Goal, dilaporkan bahwa presiden Andrea Agnelli, wakil presiden Pavel Nedved, dan direktur pelaksana Maurizio Arrivabene telah mengundurkan diri dari klub raksasa Italia tersebut.
Hal itu terjadi setelah digelar rapat luar biasa pada Senin (28/11)22) malam yang menghasilkan keputusan bulat. Namun, Arrivabene akan tetap bertanggung jawab atas tugas administratifnya meskipun telah mengundurkan diri, dengan klub akan memasuki masa transisi yang signifikan.
Keputusan pengunduran diri dari para direksi klub terjadi setelah penyelidikan muncul karena para pemain Juventus dan kemudian pelatih kepala Maurizio Sarri setuju untuk memotong gaji mereka selama pandemi Covid-19.
Namun, jaksa penuntutan Italia menemukan beberapa kejanggalan dan memutuskan untuk melakukan penyelidikan atas masalah yang menyebabkan pengunduran diri tersebut.
Jaksa Penuntut Turin menuduh klub salah merepresentasikan kerugian finansial antara 2018 dan 2020, menyelidiki jumlah yang dianggap berasal dari penjualan pemain, sebagaimana dilaporkan Daily Mail .
Sementara itu, Direktur Sky Italia Federico Ferri muncul di Sky Sport 24 untuk mengomentari situasi tersebut.
“Apa yang terjadi pada jam-jam ini benar-benar terkait dengan kisah penyelidikan Prisma, dengan keuntungan modal, dengan hipotesis akuntansi palsu, dengan temuan Consob." ungkap Federico Ferri.
“Ini adalah awal dari jalan baru: kemungkinan besar, dakwaan sedang dalam perjalanan, para pengacara memiliki surat-surat persidangan dan ada surat-surat penyadapan, darurat, tanpa membuat perbandingan tetapi sebagai rasa tanggung jawab itu adalah benar-benar sebanding dengan tahun 2006.” tambahnya.
Ini bukan masalah besar pertama yang dialami Juventus. Klub raksasa Italia itu pernah mengalami masalah besar pada tahun 2006 ketika mereka terdegradasi ke Serie B karena keterlibatan mereka dalam Skandal Calciopoli yang menemukan direktur pelaksana Luciano Maggi memiliki hubungan eksklusif dengan penunjukan wasit.
Ini memungkinkan dia untuk menggunakan pengaruhnya dan memilih sendiri wasit untuk pertandingan tersebut.
Tercatat, Agnelli telah menjadi presiden Nyonya Tua selama 12 tahun dan membantu Juventus mendominasi Italia selama satu dekade, memenangkan sembilan Scudetti berturut-turut.
Sementara itu, Nedved memperoleh kursi di dewan direksi pada 2010 sebelum menjadi wakil presiden pada 2015. Sang legenda klub itu adalah salah satu pemain yang tetap bersama klub saat mereka terdegradasi ke Serie B pada tahun 2006.
Sedangkan Arrivabene tiba dari Scuderia Ferrari Formula 1 pada 2019, dan diangkat sebagai CEO klub pada 2021.
Kini, para direksi Juventua itu bakal mengundurkan diri. Dan klub telah mengonfirmasi dalam siaran pers bahwa dewan direksi baru akan dipilih dalam pertemuan yang dijadwalkan pada 18 Januari 2023.
Ada masalah apa?
BACA BERITA LAINNYA
Momen Kocak Warga Qatar, Tidak Kenal dengan 4 Pemain Timnas Inggris
Momen Kocak Warga Qatar, Tidak Kenal dengan 4 Pemain Timnas Inggris
Jaksa Penuntut Turin menuduh klub salah merepresentasikan kerugian finansial antara 2018 dan 2020, menyelidiki jumlah yang dianggap berasal dari penjualan pemain, sebagaimana dilaporkan Daily Mail .
“Apa yang terjadi pada jam-jam ini benar-benar terkait dengan kisah penyelidikan Prisma, dengan keuntungan modal, dengan hipotesis akuntansi palsu, dengan temuan Consob." ungkap Federico Ferri.
Ini bukan masalah besar pertama yang dialami Juventus. Klub raksasa Italia itu pernah mengalami masalah besar pada tahun 2006 ketika mereka terdegradasi ke Serie B karena keterlibatan mereka dalam Skandal Calciopoli yang menemukan direktur pelaksana Luciano Maggi memiliki hubungan eksklusif dengan penunjukan wasit.
Tercatat, Agnelli telah menjadi presiden Nyonya Tua selama 12 tahun dan membantu Juventus mendominasi Italia selama satu dekade, memenangkan sembilan Scudetti berturut-turut.
Sementara itu, Nedved memperoleh kursi di dewan direksi pada 2010 sebelum menjadi wakil presiden pada 2015. Sang legenda klub itu adalah salah satu pemain yang tetap bersama klub saat mereka terdegradasi ke Serie B pada tahun 2006.
Sedangkan Arrivabene tiba dari Scuderia Ferrari Formula 1 pada 2019, dan diangkat sebagai CEO klub pada 2021.
Kini, para direksi Juventua itu bakal mengundurkan diri. Dan klub telah mengonfirmasi dalam siaran pers bahwa dewan direksi baru akan dipilih dalam pertemuan yang dijadwalkan pada 18 Januari 2023.