Kira-kira brp jumlah korban pekerja migran versi Qatar?
Bos Piala Dunia 2022 yakni Hassan Al-Thawadi akhirnya menjelaskan berapa banyak pekerja migran yang meninggal saat membangun sejumlah stadion di Qatar.
Saat wawancara dengan Piers Morgan, Al-Thawadi mengaku sebanyak 500 pekerja meninggal dunia saat mengerjakan sejumlah vaneu resmi Piala Dunia 2022.
Seperti yang ditunjukkan oleh Morgan, awalnya dilaporkan oleh The Guardian bahwa sekitar 6.500 pekerja migran Asia Selatan telah meninggal selama proses pembangunan stadion terhitung sejak Qatar menenangkan bidding menjadi tuan rumah pada tahun 2010 lalu.
Ditanya angka pastinya, Al-Thawad berkata: “Perkiraannya sekitar 400. Antara 400 dan 500 – saya tidak punya angka pastinya, itu adalah sesuatu yang sedang dibahas.”
Morgan yang juga sempat mewawancarai Cristiano Ronaldo kemudian mendesak Hassan Al-Thawadi dengan menyindir soal angka-angka kematian itu.
"Akan ada orang, Hassan, yang mengatakan itu banyak orang," kata Morgan.
"Mereka akan mengatakan '400 adalah harga yang terlalu mahal untuk dibayar', apa yang Anda katakan tentang itu?"
Yang dijawab oleh pejabat Qatar itu: “Satu kematian adalah kematian yang terlalu banyak, jelas dan sederhana.
Hassan juga menjelaskan bahwa setiap tahunnya standar kesehatan dan keselamatan saat pengerjaan ataupun penyelenggaraan Piala Dunia 2022 terus ditingkatkan.
“Sejauh kita punya serikat pekerja. Perwakilan serikat pekerja Jerman dan Swiss memuji pekerjaan yang telah dilakukan di lokasi Piala Dunia.”
Dia menambahkan: “Saya pikir secara keseluruhan, kebutuhan akan reformasi tenaga kerja itu sendiri menentukan bahwa perbaikan harus terjadi.”
Hassan Al-Thawadi kemudian berbicara tentang Piala Dunia 2022 sebagai “kendaraan” dan “katalisator” untuk memperbaiki kondisi pekerja migran.
Namun menurut laporan CNN, para pekerja yang bertanggung jawab untuk membangun stadion-stadion di Qatar dibayar kurang dari AU$2,50 / Rp 26 juta per jam.
Sebagai perbandingan, secara keseluruhan, Qatar telah menghabiskan lebih dari AU$350 miliar /3, 140 triliun untuk menjadi tuan rumah acara olahraga bergengsi tersebut.
Saat wawancara dengan Piers Morgan, Al-Thawadi mengaku sebanyak 500 pekerja meninggal dunia saat mengerjakan sejumlah vaneu resmi Piala Dunia 2022.
BACA BERITA LAINNYA
Inilah Sejarah Mengapa Jerman Gunakan Jersey Putih yang Bukan Warna Bendera
Inilah Sejarah Mengapa Jerman Gunakan Jersey Putih yang Bukan Warna Bendera
"Akan ada orang, Hassan, yang mengatakan itu banyak orang," kata Morgan.
BACA BERITA LAINNYA
Benarkah Ada Perkelahian di Kamp Belgia? Ini Kata Eden Hazard
Benarkah Ada Perkelahian di Kamp Belgia? Ini Kata Eden Hazard
Yang dijawab oleh pejabat Qatar itu: “Satu kematian adalah kematian yang terlalu banyak, jelas dan sederhana.
“Sejauh kita punya serikat pekerja. Perwakilan serikat pekerja Jerman dan Swiss memuji pekerjaan yang telah dilakukan di lokasi Piala Dunia.”
Hassan Al-Thawadi kemudian berbicara tentang Piala Dunia 2022 sebagai “kendaraan” dan “katalisator” untuk memperbaiki kondisi pekerja migran.
Namun menurut laporan CNN, para pekerja yang bertanggung jawab untuk membangun stadion-stadion di Qatar dibayar kurang dari AU$2,50 / Rp 26 juta per jam.
Sebagai perbandingan, secara keseluruhan, Qatar telah menghabiskan lebih dari AU$350 miliar /3, 140 triliun untuk menjadi tuan rumah acara olahraga bergengsi tersebut.