Reputasinya sama dengna Jimmy Jump dan Remi Gallard.
Pemuda yang dikemudian hari diketahui bernama Mario Ferri itu masuk ke lapangan dan membawa sejumlah pesan. Sebut saja, LGBT, "Save Ukraine", dan "Respect For Iranian Women".
Moncer di Piala Dunia 2022, Cody Gakpo Dianggap Cocok Main di Man United
Di kalangan penyusup pertandingan, Mario Ferri bukan sosok asing. Layaknya Remi Gallard dan Jimmy Jump, dia juga punya reputasi sebagai pitch invader papan atas. Pada 2009 contohnya, Mario Ferri berlari ke lapangan pada pertandingan Italia melawan Belanda. Saat itu, dia memohon kepada Marcello Lippi untuk membawa Antonio Cassano ke Piala Dunia 2010.
Ada-ada Saja, Winger Brasil Bilang AC di Stadion Bikin Banyak Pemain Sakit
The man who ran out to the football field during #FIFAWorldCupQatar2022 is Mario Ferri, Italian football player and public activist.
In March 2022 he helped evacuate Ukrainian women and children at the Polish border.
Grazie mille! pic.twitter.com/sw9Dj3zVMm— Anton Gerashchenko (@Gerashchenko_en) November 28, 2022
Pada Piala Dunia 2014, dia sekali lagi memasuki lapangan pada pertandingan Belgia melawan Amerika Serikat (AS). Saat itu, dia membawa pesan untuk menyelamatkan anak-anak di Favelas. Itu adalah kawasan kumuh di Brasil.
Tapi, yang terbaru (di Piala Dunia 2022), tampaknya akan menjadi yang terakhir dalam aksinya. Menurut The West Australian, dia menulis di Instagram tentang hal itu.
"Saya akan menyebutnya, THE LAST DANCE. Invasi lapangan terakhir saya. Saya ingin mengirim pesan penting, yang saya alami secara langsung dalam beberapa bulan terakhir," tulis Mario Ferri.
Mario ‘The Falcon’ Ferri
— Joe Crann (@YesWeCrann) November 28, 2022
2010 - South Africa
2014 - Brazil
2022 - Qatar
The Italian has priors. pic.twitter.com/SWJF01hGVG