Secara ajaib,
Senegal akan menantang
Inggris di
babak 16 besar Piala Dunia 2022. Ini akan jadi pencapaian besar Senegal jika mampu lolos ke perempat final bersama
Aliou Cisse. Dia adalah pelatih yang 20 tahun lalu menjadi kapten kisah ajaib
Les Lions de la Teranga di
Korea Selatan/Jepang.
Tanpa
Sadio Mane yang cedera, tim nasional Senegal menjadi lebih diremehkan. Tapi, sepakbola bukan tentang satu orang pemain. Sepakbola adalah tim. Dan, dengan kekuatan yang padu, Senegal mampu melaju ke fase gugur untuk menantang Inggris.
Senegal telah lolos ke
Piala Dunia dan final
Piala Afrika tiga kali. Sementara Aliou Cisse, baik sebagai kapten atau pelatih kepala, telah terlibat dalam banyak hal. Sebut saja kemenangan ikonik atas Prancis pada pertandingan pembukaan
Piala Dunia 2002. Lalu, kemenangan final
Piala Afrika 2021 melawan Mesir.
Di Senegal, Aliou Cisse dianggap mirip dengan Didier Deshamps. Itu karena pelatih Prancis itu juara sebagai pemain maupun pelatih. "Dia (Aliou Cisse) seperti hadiah dari Tuhan,” kata salah satu anggota staf Senegal,
Famara Diedhiou, dilansir The Guardian.
Seperti
Didier Deschamps dan
Gareth Southgate, Aliou Cisse menghadapi kritik keras selama masa kepelatihannya. Tapi, kemenangan di Piala Afrika 2021 tampaknya telah membungkam para pengkritiknya.
"Dia mengambil alih tim tujuh tahun lalu dan itu tidak mudah baginya. Tapi, dia tidak pernah menyerah. Dia memberikan pengalamannya kepada kami dan kami mencoba untuk belajar," tambah Famara Diedhiou.
Senegal hanya menjadi kekuatan kontinental pada 1990-an. Bahkan, ketika Aliou Cisse memimpin, negara yang kini berada di peringkat 18 FIFA itu berada di luar 60 besar dunia.
Dan, tim 2002 yang dikapteni Aliou Cisse menjadi sumber inspirasi bagi para pemain generasi 2022. "Kami melihat kembali pada mereka dan mereka mendorong kami. Sekarang kami di sini dan kami mencoba melakukan hal yang sama," beber Famara Diedhiou
Kini, kisah Aliou Cisse dkk 20 tahun lalu akan coba kembali diulang di Piala Dunia. Jika mereka mampu mengalahkan Inggris, itu akan menjadi pencapaian terbaik di ajang besar sekelas Piala Dunia. Pasalnya, pada Piala Dunia 2002, mereka juga mencapai perempat final.