Mampukah Australia bikin kejutan seperti Arab Saudi?
Timnas Australia bakal bertemu Argentina di babak 16 besar Piala Dunia 2022. Mampukah Australia menyingkirkan Lionel Messi dkk untuk memperebutkan tempat di perempat final?

Tim yang dipimpin oleh pemenang Ballon d'Or tujuh kali, Lionel Messi, merupakan salah satu favorit untuk mengangkat Piala Dunia 2022. Bagi La Pulga, menambahkan trofi emas ikonik itu ke lemari penghargaannya yang sudah besar tidak diragukan lagi akan menjadikan dirinya pesepakbola terhebat yang pernah ada dibumi.
Tapi, banyak juga penggemar sepakbola yang berharap kejaiban Australia mampu mengalahkan Argentina. Itu karena sepanjang turnamen kali ini ada banyak hal tak terduga terjadi.

Salah satu cara untuk melihat perbandingan kekuatan kedua kubu, bisa dilihat dari nilai para pemain yang bertandingan. Menurut Wide World of Sports, nilai skuad Argentina mengerdilkan Australia hampir USD919,3 juta (Rp14,1 triliun).

Faktanya, beberapa talenta bintang Argentina senilai USD978,6 juta (Rp15,1 triliun) bernilai lebih dari gabungan 26 pemain The Socceroos.

Lebih unik lagi, bukan Lionel Messi yang menjadi pemain dengan nilai pasar terbesar di skuad La Albiceleste. Predikat itu milik Lautaro Martinez. Penyerang Inter Milan  itu bernilai sekitar USD116 juta (Rp1,7 triliun). Sedangkan Lionel Messi hanya bernilai USD76,5 juta (Rp1,1 triliun).
Di sisi lain, seluruh skuad The Socceroos bernilai USD59,3 juta (Rp915 miliar). Dan, Aaron Mooy menjadi yang termahal dengan USD6,2 juta (Rp95 miliar).

Nah,  dengan semua fakta itu, apakah Australia bakal mengalahkan Argentina atau sebaliknya? "Saya benar-benar percaya bahwa kami (Australia) adalah tim yang mempersatukan negara," kata pelatih The Socceroos, Graham Arnold, dilansir SBS.
"Jika tim kriket mencapai final Piala Dunia, anda tidak akan mendapatkan pemandangan seperti malam ini. Anda tidak melihat alun-alun seperti malam ini. Tidak juga dengan rugby . Saya sangat bangga dan bahagia. Inilah gunanya Piala Dunia," ujar Graham Arnold tentang euforia suporter Australia.