Siapa dia? Ini kisah uniknya..
Di Piala Dunia 2022, ada dua negara yang melakukan perjudian besar sebelum kick-off dengan melakukan sukses pelatih. Pertama, Iran. Kedua, Maroko. Hasilnya, Iran terpuruk. Maroko berkibar. Kok, bisa?

Tim nasional Maroko akan menjalani sejarah baru tampil di perempat final Piala Dunia untuk pertama kalinya dalam sejarah. The Atlas Lions akan menantang sang juara Euro 2016, Portugal, di Al Thumama Stadium, Doha, Sabtu (10/12/2022) malam WIB.

Bagi banyak orang, ini adalan penampilan yang mengejutkan dari salah satu wakil Konfederasi Sepakbola Afrika (CAF) di Piala Dunia 2022.

Ada banyak hal yang membuat fans sepakbola kagum. Pertama, tradisi mereka di Piala Dunia. Kedua, materi pemain yang tidak segemerlap Portugal, Spanyol, Belgia, atau Kroasia. Ketiga, Maroko datang ke Piala Dunia di Qatar dalam situasi yang aneh. Bayangkan, 2,5 bulan sebelum kick-off, mereka melakukan suksesi pelatih.

Pelatih yang membawa Maroko lolos ke Piala Dunia 2022, Vahid Halilhodzic, harus diganti pada Agustus 2022. Lalu, Walid Regragui ditunjuk sebagai pengganti.

Pergantian Vahid Halilhodzic dengan Walid Regragui juga aneh. Alasannya tidak masuk akal. Pelatih asal Bosnia-Herzegovina tersebut harus dipecat karena tidak memanggil Hakim Ziyech. Konflik dengan pemain Chelsea itu terjadi sebelum Piala Afrika 2021 dan terus berlanjut di Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Afrika.

Vahid Halilhodzic tidak memanggil Hakim Ziyech dengan alasan disiplin. Dia menilai sang pemain kurang profesional. Penampilan terakhir Hakim Ziyech di era Vahid Halilhodzic datang dalam pertandingan persahabatan melawan Burkina Faso, Juni 2021.



Hakim Ziyech dikeluarkan dari skuad setelah pertandingan. Itu karena sang pelatih menyebut eks Ajax Amsterdam kurang disiplin dan tidak memiliki hasrat bermain membela Maroko. Tapi, itu dibantah sang pemain.

Pertengkaran Vahid Halilhodzic dengan Hakim Ziyech ternyata memunculkan solidaritas dari pemain-pemain Maroko lain. Bahkan, orang-orang seperti Achraf Hakimi dan Adel Taarabt dikabarkan sempat mempertanyakan keputusan Vahid Halilhodzic.

Kemudian, Hakim Ziyech mengumumkan pengunduran diri dari sepakbola internasional. Tapi, permohoman itu tidak dikabulkan Asosiasi Sepakbola Maroko (FRMF). Presiden FMRF, Fouzi Lekjaa, bahkan telah meminta Vahid Halilhodzic untuk membawa Hakim Ziyech ke Piala Dunia 2022.

Jadi, ada kemungkinan pemecatan Vahid Halilhodzic diambil Maroko karena menolak permintaan Fouzi Lekjaa terkait Hakim Ziyech.

Dengan pergantian pelatih yang hanya 2,5 bulan sebelum Piala Dunia 2022, masa depan Maroko sempat diragukan. Apalagi, Walid Regragui belum punya pengalaman di level internasional. Prestasinya hanya di level klub seperti dengan Wydad Casablanca dan Al Duhail



Meski diragukan, pelatih kelahiran Prancis, 47 tahun lalu, ternyata sanggup menyulap Maroko. Bak raja midas, The Atlas Lions tidak terkalahkan dalam 7 pertandingan. Empat kemenangan dan tiga skor imbang ditorehkan.

Mewarisi kerangka yang diwariskan Vahid Halilhodzic, Walid Regragui dan Maroko mencapai puncak performa di Piala Dunia 2022. Mereka memuncaki grup dengan mengalahkan Belgia dan Kanada, serta imbang dengan Kroasia. Lalu, menyingkirkan Spanyol lewat adu penalti.

Pertanyaannya, sampai sejauh mana Maroko akan melangkah? Layak dinantikan sepak terjang Walid Regragui saat menghadapi Portugal di perempat final.