Terima kasih, dan selamat jalan legenda..
Pengemar Serie A pada 1990-an hingga 2000-an pasti paham sepak terjang Sinisa Mihajlovic di lapangan. Datang ke Italia setelah membawa Red Star Belgrade juara Liga Champions 1990/1991, Sinisa Mihajlovic meraih sukses besar bersama AS Roma, Sampdoria, Lazio, hingga Inter Milan.
Mundur dari Timnas Spanyol, Sergio Busquets akan Fokus ke Barcelona
Itu adalah hari yang sama ketika Gabriel Batistuta mencetak gol kemenangan untuk Fiorentina lawan Juventus. Begitu pula dengan Ronaldo dan George Weah yang menampilkan performa apik di Inter Milan dan AC Milan, atau Hernan Crespo yang beraksi dengan gol kedelapan musim itu untuk Parma saat melawan AS Roma.
Gokil, Momen Klub Milik Artis Menang Comeback atas Bhayangkara FC.
Bakat tendangan bebas Sinisa Mihajlovic sudah ada sejak kanak-kanak. Lahir di Borovo Naselje dari ayah Serbia-Bosnia dan ibu Kroasia, Sinisa Mihajlovic menghabiskan tahun-tahun pembentukannya dengan bermain sepakbola. Dia mengasah keahliannya bukan sebagai pesepakbola, melainkan spesialis tendangan bebas.
Latihan itu membuat Mihajlovic nyaris sempurna dalam semua skenario tembakan bebas langsung. Hingga pensiun pada 2006, Sinisa Mihajlovic telah mencetak 99 gol yang mengesankan. Hebatnya, 28 gol di antaranya dari tendangan bebas. Dan, bersama Andrea Pirlo, dia masih memegang rekor sebagai pencetak gol tendangan bebas terbanyak di Serie A.
Yang membuat banyak orang semakin kagum adalah Sinisa Mihajlovic tetap melatih Bologna, meski harus menahan rasa sakit dan bolak-balik rumah sakit. Bahkan, dirinya pernah memberi arahan kepada para pemain dari rumah sakit menggunakan teleconference.
CIAO MISTER ???
— George Tsanakas (@giorgostsanakas) December 16, 2022
Fly Sinisha, fly... #RipLegend #Mihajlovic #SinisaMihajlovic #RIP pic.twitter.com/DrxnzNzWfA
Love this footage of Sinisa Mihajlovic as Torino boss. Tests out his club's goalkeeper by taking 3 free-kicks. Scores into the top corner with each one. pic.twitter.com/RdBdpMqriM
— Colin Millar (@Millar_Colin) December 16, 2022
"Saya tidak akan berada di sana secara fisik. Tapi, secara mental saya akan selalu bersama kalian. Kamar (rumah sakit) diatur untuk semua pertandingan, saya selalu berhubungan dengan staf. Di dalam kamar rumah sakit saya, saya akan berjuang untuk kalian, sama seperti saya yakin kalian akan berjuang untuk saya," kata Sinisa Mihajlovic ketika itu.
"Saya tinggal di kamar yang luasnya sekitar tiga meter persegi. Ini adalah situasi sementara. Saya akan mengalahkan penyakit ini. Saya memiliki keyakinan pada dokter. Jadi, saya ingin wajah antusias dan tidak khawatir. Saya tahu bahwa saya akan menang," tambah Sinisa Mihajlovic.
Harapan Sinisa Mihajlovic untuk mengalahkan leukemia tidak terwujud. Setelah mundur dari Bologna pada September 2022, dirinya sepenuhnya fokus menjalani pengobatan. Dan, kini takdir berkata lain. Pria spesialis tendangan bebas itu harus menghadap Sang Pencipta. Tapi, karyanya akan tetap abadi. Selamat jalan, legenda!