Komentar dari salah satu pelatih terbaik di Eropa..
Fabio Capello memiliki analisis khusus mengapa Cristiano Ronaldo gagal di Piala Dunia 2022, dan kini sedang berjuang mencari klub baru. Pelatih yang sukses bersama sejumlah klub Serie A dan La Liga tersebut menyatakan kesombongan CR7 menghancurkan kariernya sendiri yang dibangun bertahun-tahun.

Cristiano Ronaldo sepertinya tidak akan memiliki momen perpisahan terbaik bersama klub sepakbola elite di Eropa. Kini, dia menuju Arab Saudi untuk membela Al Nassr dengan perasaan yang aneh dari pengemar Manchester United. Fans Setan Merah berubah dari memuja menjadi membenci.

Dengan apa yang pernah dikerjakan Cristiano Ronaldo di Old Trafford, tentu saja itu bukan hal yang diinginkan dan tidak pernah ada dalam rencananya.

"Saya pikir Cristiano Ronaldo telah memintanya. Dan, dia telah mendiskreditkan banyak hal yang telah dia lakukan dalam kariernya," kata Fabio Capello dalam wawancara dengan media Italia, Corriere della Sera.

Mantan pelatih sukses AC Milan, AS Roma, hingga Real Madrid itu menganggap Cristiano Ronaldo sosok arogan dan tidak menghargai rekan, pelatih, klub, hingga pendukungnya.

"Kita tidak berbicara tentang sang pemain. Tapi, tentang momen. Dia lancang. Dia berkeliling menawarkan dirinya tanpa menemukan siapa pun yang mempercayainya. Dia telah menjadi sedikit gangguan bagi tim," ujar pelatih yang sempat menukangi tim nasional Inggris.



Fabio Capello kemudian membandingkan sikap Cristiano Ronaldo, yang egois, dengan Lionel Messi. Dia merasa, Lionel Messi adalah panutan yang baik bagi pemain-pemain muda. Dia adalah sosok yang terus berjuang pantang menyerah mendapatkan Piala Dunia.

Bagi Fabio Caplleo, La Pulga bukan pemain egois. Dirinya merupakan pemain yang mampu membimbing pemain-pemain muda Argentina dengan baik.

Dia juga mengatakan bahwa megabintang Paris Saint-Germain (PSG) itu adalah salah satu yang terbaik di dunia. Bahkan, tanpa trofi Piala Dunia. "Pele, Diego Maradona, dan Messi telah melakukan hal-hal yang bahkan tidak terpikirkan oleh orang lain," ungkap Fabio Capello.