Sejarah menunjukkan Rudi Garcia memuja pemain No.10, bukan No.7.
Cristiano Ronaldo akan bekerja dengan Rudi Garcia di Al Nassr. Pelatih asal Prancis dikenal sukses juara Ligue 1 2010/2011 bersama Lille OSC dan sempat menukangi AS Roma, Marseille, hingga Lyon. Uniknya, Rudi Gardia ternyata pengagum berat Lionel Messi dan selalu bermain dengan sosok No.10, bukan Cristiano Ronaldo dan No.7.

Rudi Garcia dikenal publik Eropa saat memimpin Eden Hazard dkk mengejutkan sepakbola Prancis dengan menjuarai Ligue 1. Kemudian, kariernya terus berkembang dengan melatih AS Roma.

Kurang sukses di Serie A, Rudi Garcia kembali ke Prancis. Dia menukangi Marseille. Prestasi terbaiknya tampil di final Liga Europa 2017/2018. Selanjutnya, pindah ke Lyon pada 2019-2021. Baru pada 2022, dirinya mendapatkan tawaran ke Liga Profesional Arab Saudi, menukangi Al Nassr.

Enam bulan melatih klub asal Riyadh, Rudi Garcia kedatangan megabintang sepakbola dunia, Cristiano Ronaldo.

Uniknya, Rudi Garcia ternyata bukan pengagum CR7. Pelatih berusia 58 tahun itu pernah secara terbuka mengaku sebagai penggemar tanpa syarat Lionel Lionel Messi. Bahkan, dalam sebuah kesempatan dia pernah bercanda meminta manajemen Al Nassr mendatangkan La Pulga daripada Cristiano Ronaldo.

"Saya sendiri yang akan membawa Messi dari Doha," canda sang pelatih dalam sebuah sesi konferensi pers di Riyahd selama final Piala Dunia 2022, ketika rumor yang melibatkan Al Nassr dengan Cristiano Ronaldo mulai berhembus.



Beberapa hari setelah Rudi Garcia mengeluarkan pernyataan itu, Cristiano Ronaldo benar-benar bergabung ke Al Nassr. Selain CR7, klub kaya raya Arab Saudi itu juga memiliki ambisi untuk mendatangkan bintang-bintang besar lainnya. Contohnya, N'Golo Kante atau Sergio Ramos.

Lalu, benarkah Rudi Garcia mengaggumi Lionel Messi? Benar! Jika melihat catatan karier di sepakbola, filosofi permainan Rudi Garcia sangat memuja dan akrab dengan pemain No.10. Sebut saja Eden Hazard di Lille, Francesco Totti dan Mohamed Salah di AS Roma, hingga Dimitri Payet di Marseille. 

Ini berarti, Rudi Garcia harus mengubah filosofi permainannya untuk mengakomodasi posisi Cristiano Ronaldo di lapangan. Unik!