Sikap yang layak diberi acungan seratus jempol. Salut!
Membela klub idola masa kecil adalah impian semua pemain sepakbola profesional di seluruh dunia. Apalagi jika dia melakukan debut dan langsung mencetak gol. Contohnya, Lucas Perez.

Lahir dan besar di A Coruna, Lucas Perez mengemari Deportivo La Coruna sejak kanak-kanak. Tapi, kariernya justru dimulai di klub lain. Saat muda, penyerang berusia 34 tahun menimba ilmu di Victoria CF, Atletico Arteixo, Deportivo Alavas, Montaneros, hingga Ordenes.
Ketika senior, Lucas Perez juga tidak memulai dari Estadio Riazor. Pada 2007, dia menjalani debut dengan Atletico Madrid C. Kemudian, pindah Rayo Vallecano, sebelum berkelana ke luar negeri bersama Karpaty Lviv, Dynamo Kyiv, PAOK, Arsenal, hingga West Ham United.

Cita-cita Lucas Perez untuk memperkuat Deportivo La Coruna baru terwujud ketika dipinjamkan POAK pada 2014. Saat itu, ada opsi transfer permanen sehingga ketika perjanjian peminjaman berakhir, dia memutuskan membela Super Depor pada 2015-2016.

Penampilan bagus untuk Deportivo La Coruna membuat Lucas Perez dipinang Arsenal. Sayang, dia gagal bersinar di Liga Premier sehingga kembali dipinjamkan ke Deportivo La Coruna pada 2017. Kemudian, membela West Ham United pada 2018-2019, Deportivo Alaves (2019-2021), Elche (2021-2022), dan Cadiz (2022). Dan, pada jendela transfer Januari 2023, dia balik ke Estadio Riazor.
Untuk kembali ke Deportivo La Coruna, Lucas Perez harus membayar transfernya sendiri kepada Cadiz. Itu berarti, dia harus meninggalkan La Liga untuk bermain di Primera Federacion. itu adalah nama baru untuk Tercera Division alias kompetisi kasta ketiga di Negeri Matador.

Alasan Lucas Perez kembali ke rumah cukup keren! Dia ingin mengembalikan Deportivo La Coruna ke habitat yang sebenarnya di La Liga. Dia tidak peduli berada dirinya dibayar dan liga apa yang sedang dijalani klubnya.




Dan, bagai cerita di negeri dongeng, kembalinya Lucas Perez langsung membawa angin segar. Dalam debut di Primera Federacion melawan Unionstas, dia langsung mencetak dua gol. Itu membantu Super Depor menang 3-0, sekaligus mendekatkan tiket promosi ke Segunda Division.

Untuk gol pembukanya, Lucas Perez mengecoh kiper sebelum memasukkan bola ke gawang kosong. Estadio Riazor meledak dan kebisingannya benar-benar memekakkan telinga ketika pembawa acara menyalakan toa dan meneriakkan nama Lucas Perez berulang-ulang.
Anda tidak akan mengira itu adalah pertandingan Divisi III. Tapi, itu benar. Deportivo La Coruna harus terlempar ke kasta ketiga karena masalah finansial. Meski ada di liga yang lebih rendah, klub yang pernah menjadi semifinalis Liga Champions itu memiliki 24.000 pemegang tiket musiman.

Jadi, misi Lucar Perez seperti membangunkan raksasa tidur. Sebab, Deportivo La Coruna adalah juara La Liga 1999/2000 dan mencapai semifinal Liga Champions 2003/2004. Salut!