Berimbas panjang kann
Berhentinya Liga 2 Indonesia berimbas pada kembang kempisnya keuangan klub. Dan karena itu klub mencari berbagai cara untuk menyiasati. Misalnya saja Semen Padang, salah satu jalan yang mau tidak mau klub yang pernah bermain di kasta tertinggi sepakbola Indonesia itu adalah memotong gaji pemain.
Meskipun sejauh ini hal tersebut masih merupakan wacana alias baru dipertimbangkan.
Secara terang-terangan, CEO Semen Padang, Win Bernadino, mengaku keuangan klubnya terganggu sejak diberhentikannya liga. Dan menurutnya semua klub pasti merasakan hal yang sama.
Sementara berusaha memenuhi apa pun alternatif lain untuk sponsorship, Win juga mengungkapkan para pemain telah diliburkan sejak 2 Desember lalu.
"Tapi itu, kan, masalah internal di klub dengan sponsor, tapi terkait dengan pemain memang banyak kewajiban kita yang kita masih membayar dengan penuh. tapi pada saat sudah tiga bulan berjalan, ya, mungkin juga kami harus hitung-hitung," imbuhnya.
Sebelumnya kompetisi sempat terhenti akibat Tragedi Kanjuruhan, namun selama itu Semen Padang masih membayar gaji pemain secara penuh. Akan tetapi, ketika Liga 2 resmi dihentikan, Win mempertimbangkan untuk melakukan gaji pemain.
"Selama itu [latihan] masih full kita, cuma yang terakhir ini, januari ini kita masih mikir2. Kenapa? karena sudah masuk bulan keempat. enggak mungkin juga bulan keempat, kita tidak berkompetisi juga pasti ada pertimbangan [pemotongan gaji]," terangnya.
Meskipun sejauh ini hal tersebut masih merupakan wacana alias baru dipertimbangkan.
Secara terang-terangan, CEO Semen Padang, Win Bernadino, mengaku keuangan klubnya terganggu sejak diberhentikannya liga. Dan menurutnya semua klub pasti merasakan hal yang sama.
"Selama itu [latihan] masih full kita, cuma yang terakhir ini, januari ini kita masih mikir2. Kenapa? karena sudah masuk bulan keempat. enggak mungkin juga bulan keempat, kita tidak berkompetisi juga pasti ada pertimbangan [pemotongan gaji]," terangnya.