Ini terjadi di Piala Asia 2004. Masih ingat?
Philippe Troussier bukan sosok asing di sepakbola. Pelatih berusia 67 itu dikenal dengan julukan "Dukun Putih". Itu karena sepak terjangnya yang cukup sukses di sepakbola Afrika.
Aturan Baru Wasit Terkait VAR, Wajib Menjelaskan Hasilnya ke Penonton
Punya memori kelam dengan Indonesia
Meski reputasinya mentereng, Philippe Troussier pernah punya memori kelam dengan Indonesia. Kisah tak biasa ini terjadi pada Piala Asia 2004 di China. Ketika itu, Philippe Troussier dipercaya menukangi Qatar, yang bertabur bintang dan menggunakan beberapa pemain naturalisasi.
Tolak Menyerah, Momen Gila Man City Comeback Lawan Tottenham Hotspur
Hasilnya, sepakbola memang bukan matematika. Mengandalkan pemain-pemain seperti Ponaryo Astaman dan Budi Sudarsono, Indonesia tampil gagah saat menghadapi Qatar di Worker Stadium, Beijing, 18 juli 2004, di hadapan wasit asal Iran, Masoud Moradi, dan 5.000 penonton.
Kekalahan dari Indonesia berdampak fatal. Qatar kemudian hanya mampu bermain imbang 1-1 dengan Bahrain sebelum akhirnya dikalahkan China 0-1. Dengan hanya satu poin, The Maroons menghuni dasar klasemen Grup A di belakang China, Bahrain, dan Indonesia.
Kegagalan di Qatar ternyata mempengaruhi kegemilangan karier Philippe Troussier. Dia kembali ke Prancis untuk menukangi Marseille. Tapi, dipecat setelah finish di posisi kelima Ligue 1. Dia juga dipecat Maroko setelah hanya mengelola tim selama dua bulan.
Selanjutnya, Philippe Troussier menjalani karier nomaden di Asia. Dia pergi ke Jepang untuk melatih FC Ryukyu di J2 League. Kemudian, Shenzhen Ruby (China), CS Sfaxien (Tunisia), dan Hangzhou Greentown (China). Lalu, dia ke Vietnam.
#OTD in 2004, Indonesia beat Qatar 2-1 in the #AsianCup2004.
— #AsianCup2023 (@afcasiancup) July 18, 2020
Their first-ever win in the AFC Asian Cup Finals! pic.twitter.com/gCjgFwtdNA