Catat! Inilah bahaya Mirasantika..
Kesehatan adalah aset utama seorang pesepakbola profesional. Tanpa hal itu, kemampuan olah bola tidak akan berarti. Contohnya, Fraser Franks. Pria yang pernah disebut sebagai calon bintang masa depan Chelsea itu harus pensiun dini gara-gara kecanduan alkohol.

Pada awal milenium, seorang pria bernama Fraser Franks mencuri perhatian para pemandu bakat dari seluruh Eropa ketika menimba ilmu di Akademi Chelsea. Saat itu, dia tampil bagus di level junior.

Sayang, karier bek kelahiran Hammersmith justru menurun saat selesai menjalani pendidikan. Dia gagal masuk skuad utama The Blues. Bahkan, pada 2007 harus meninggalkan Stamford Bridge untuk bermain di klub-klub kasta bawah seperti Wimbledon, Luton Town, hingga Stevenage.

Kesialan Fraser Franks memuncak pada 2019. Saat itu, dia berada di Newport County. Dan, tiba-tiba karier profesionalnya berakhir setelah didiagnosis mengalami masalah jantung. Di usia 28 tahun, Fraser Franks tidak punya pilihan selain gantung sepatu.

Berbeda dengan banyak pemain yang bingung saat mengalami serangan jantung, Fraser Franks tahu dari mana sumber masalahnya. Dia mengaku alkohol yang memicu terjadinya masalah kesehatan akut itu.

"Pensiun adalah sedikit pengalaman traumatis. Sejak usia sembilan tahun, dunia saya berputar di sekitar hari pertandingan dan tampil di lapangan sepakbola. Itu mengejutkan dan saya tidak tahu bagaimana menghadapinya," kata Fraser Franks dalam wawancara dengan Sky Sports.

"Saya tidak tahu apa yang akan saya lakukan ke depan dan istri saya baru saja akan melahirkan untuk pertama kalinya. Saya khawatir, saya cemas, dan saya tidak bisa tidur. Saya tidak bisa mematikan suara cerewet dan cerewet di kepala saya," tambah Fraser Franks.

Fraser Franks menyebut masalah percintaan membuat dirinya jatuh dalam jeratan alkohol. Awalnya, hanya ada di waktu luang. Kemudian, dia tidak bisa menghentikannya.

"Saya tidak pernah mabuk di rumah sebelumnya. Tapi, suatu hari, saya menyadari bahwa saya tidak berlatih keesokan harinya. Jadi, saya bisa minum beberapa gelas. Dan saya masuk ke dalam pola semacam itu," ujar Fraser Franks.

"Ketika saya minum beberapa gelas, saya merasa suara itu sedikit mati. Saya pikir jika saya minum dua atau tiga gelas lagi, itu akan membuat saya bisa tidur lebih nyenyak. Saya tidak akan terlalu khawatir. Saya tidak akan menjadi seperti itu (kecanduan)," ungkap Fraser Franks.

"Itu menjadi sedikit obat. Akhirnya, dua atau tiga gelas itu berakhir menjadi enam atau tujuh. Saya mabuk. Saya melakukan hal-hal yang saya sesali. Saya menjadi licik dan menjauhkan saya dari orang yang saya inginkan. Tapi, itu semua karena saya mencoba untuk melarikan diri dari perasaan saya dan saya tidak bisa," lanjut Fraser Franks.



Fraser Franks menggambarkan hubungannya dengan alkohol ketika itu sebagai "penopang". Tapi, dia akhirnya menangis dan menyesali perbuatannya dihadapan ibu dan istrinya. Dirinya mengaku telah menyembunyikan jumlah yang dia minum.

"Butuh beberapa langkah. Saya akan mencobanya, bertahan sekitar dua minggu dan kemudian menyerah. Saya mendapat bantuan dan dukungan yang saya butuhkan. Saya berbicara dengan PFA (Asosiasi Pesepakbola Inggris) dan mereka menunjuk saya sebagai penasihat di Sporting Chance," kata Fraser Franks.

Fraser Franks sekarang berkomitmen mengedukasi masyarakat tentang dampak negatif alkohol. "Ini benar-benar berbahaya bagi hidup anda. Sekali anda terjerumus, sulit untuk keluar," pungkas Fraser Franks.