Masih ingat siapa saja pemain mereka?
Berbasis di Provinsi Castellon, Valencia Community, dengan populasi sekitar 50.000 orang, Villarreal adalah pendatang baru di La Liga pada milenium baru. Itu karena mereka promosi pada 1998, terdegradasi, dan promosi lagi.
Bagaimana Kariernya? 4 Pemain Man United yang Datang Bareng Nani
Villarreal 2005: Sorin. Forlan. Riquelme. Cazorla.
— total Barça (@totalBarca) September 25, 2021
What a team this was. pic.twitter.com/3dSWnx1qBs
Pertandingan Liga Champions 2005/2006
Muncul pertama kali di babak kualifikasi, Villarreal secara mengejutkan mengalahkan Everton, setelah wasit Pierluigi Collina mengesampingkan gol kemenangan Duncan Ferguson. Itu membuat pertandingan berlanjut ke perpanjangan waktu.
Dicari Koki Pribadi Cristiano Ronaldo, Syarat dan Ketentuan Berlaku
Hebatnya, dengan dua tim besar Eropa di grup dan satu tim kejutan dari Prancis, Villarreal mampu melangkah mulus ke babak 16 besar. Kemudian, mereka mengalahkan Glasgow Rangers untuk menghadapi Inter Milan di perempat final. Hasilnya, Diego Forlan dkk ketika itu lolos ke semifinal dalam skor agregat 2-2.
Satu-satunya kendala yang menghalangi jalan Villarreal untuk tampil di final Liga Champions pada musim debut adalah Arsenal asuhan Arsene Wenger. Kedua tim bertujuan untuk mencapai final pertama.
Tapi, kisah Villarreal saat itu benar-benar mencuri perhatian banyak penggemar sepakbola dari seluruh dunia. Sebuah tim yang relatif tidak dikenal telah berhadapan langsung dengan beberapa klub terbesar di Eropa. Ini seperti mimpi yang menjadi nyata.
Throwback to when Diego Forlán and Riquelme were toying with La Liga defenses.
— Warriors of Uruguay (@UruguayanHeroes) December 14, 2022
Villarreal had the South American duo of dreams.? pic.twitter.com/BjXNGX1Xry
Konsisten Jadi Kuda Hitam La Liga
Setelah musim yang gemilang di Eropa, Villarreal harus menerima kenyataan pahit beberapa pemain pergi. Pada musim berikutnya, Juan Pablo Sorin dan Juan Roman Riquelme sama-sama meninggalkan klub. Tapi, kedatangan Robert Pires, Matias Fernandez, dan Cani berarti ada harapan baru menuju musim La Liga.
Benar! Villarreal meningkat dari posisi 7. Mereka mengakhiri musim tersebut di posisi 5. Mereka unggul 4 poin dari Valencia di posisi 4.
Lalu, musim 2007/2008 menjadi salah satu yang terbesar dalam sejarah klub. Meski Diego Forlan pergi ke Atletico Madrid, kedatangan Giuseppe Rossi, Santi Cazorla, dan Diego Lopez memungkinkan Manuel Pellegrini membangun tim yang mampu memainkan sepakbola menyerang berkualitas tinggi.
Dengan dominan menggunakan formasi 4-4-2, Villarreal meraih hasil gemilang sepanjang musim. Itu termasuk menggandakan keunggulan atas Barcelona dan Valencia.
Kekalahan 0-5 dari Real Madrid pada awal musim dengan cepat dilupakan karena tim tetap cukup konsisten. Enam kemenangan berturut-turut dalam run-in berarti Manuel Pellegrini mengamankan finis runner-up dengan 77 poin. Itu prestasi tertinggi klub. Itu sebuah rekor yang masih bertahan hingga hari ini.
Saat itu, Giuseppe Rossi dan Nihat Kahveci mencetak 29 gol di La Liga. Sementara Bruno Soriano, Marcos Senna, Santi Cazorla, dan Robert Pires memberikan kreativitas.
Di pertahanan, Diego Godin dan Joan Capdevila menjaga ketat Diego Lopez. Mereka hanya kebobolan 40 gol di La Liga. Jumlah fantastis tersebut hanya kalah dari tim bergelimang bintang Real Madrid.
Nice video from @Eng_Villarreal featuring players from the 2006 Champions League semi ahead of Thursday’s game pic.twitter.com/eG9gD7XOhB
— Alex Kirkland (@alexkirkland) April 27, 2021