Hukuman pengurangan 15 poin yang dijatuhkan
Juventus membuat fans marah. Mereka merespons dengan menolak menyaksikan pertandingan
Serie A melalui televisi. Akibatnya, hampir setengah juta orang di Italia menghapus
Sky Sports dan
DAZN dari daftar stasiun televisi berbayarnya.
Tidak seperti di Indonesia yang bisa menyaksikan pertandingan sepakbola secara gratis di televisi. Di Italia maupun banyak negara maju lainnya, tayangan sepakbola menggunakan format pay per view atau tayang berbayar.
Jadi, untuk bisa menyaksikan pertandingan-pertandingan Serie A, penggemar sepakbola di Italia harus berlangganan dua stasiun televisi pemegang hak siar, yaitu Sky Sports dan DAZN. Dan, salah satu klub yang pendukungnya paling banyak berlangganan kedua TV tersebut adalah Juventus.
Juventus adalah tim yang paling banyak didukung di Italia, dengan lebih dari 8,73 juta penggemar dari sekitar 14 juta secara total.
Awalnya, semua baik-baik saja. Tapi, skandal pemalsuan transfer yang berujung pada hukuman pengurangan 15 poin Juventus ikut berdampak negatif Sky Sports dan DAZN. Fans
La Vecchia Signora menyalahkan kedua TV. Mereka menyerukan boikot nonton Serie A dengan menghapus kedua chanel itu.
Meski sederhana, aksi itu menuai kerugian sekitar 136 juta pounds (Rp2,5 trilliun) hanya dalam beberapa hari. Pasalnya, sekitar 500.000 fans Juventus dari seluruh Italia telah membatalkan Sky Sports dan DAZN. Itu menjadi kasus kerugian langganan TV berbayar terbesar dalam sejarah Italia.
Laporan dari Sole24Ore menyatakan sekitar 275 pounds per tahun diperoleh dari rata-rata satu pelanggan sepanjang musim. Itu berarti, dengan 500.000 pembatalan, perusahaan TV akan kehilangan sekitar 136 juta pounds (Rp2,5 trilliun) pendapatan reguler.
Situasi akan semakin parah karena laporan
Asosiasi Sepakbola Italia (FIGC) sejak 2020/2021 menunjukkan 47 persen Serie A berasal dari TV berbayar itu.
Tidak hanya itu, survei StageUp dan Ipsos juga menyatakan bahwa penggemar Juventus memiliki tiket musiman terbanyak di Italia. Itu hampir tiga kali lebih banyak dari Inter Milan. Dan, jika semua membatalkannya, stadion akan kosong dan pemasukan Serie A berkurang drastis.
Apalagi, diperkirakan akan ada lebih banyak pembatalan karena protes masih terus berlanjut di media sosial. Tagar DisdettaDAZN dan DisdettaSky menjadi tren di Twitter dan menerima lebih dari 11.000 tweet dalam beberapa jam di Italia.
Bahkan, Corriere del Mezzogiorno melaporkan bahwa di wilayah Puglia, yang sebagian besar terdiri dari penggemar Juventus, telah terjadi 13.000 pembatalan hanya dalam 24 jam. Itu sebuah praktik yang bisa menjadi sikap default di seluruh Italia.