Ini terjadi di Coupe de France. Cek videonya..
Ada pemandangan tak biasa saat Paris Saint-Germain (PSG) menghadapi klub kasta keenam, Pays de Cassel, pada babak 32 besar Coupe de France, Selasa (24/1/2023) dini hari WIB. Kylian Mbappe dkk harus melawan personel Ultras PSG yang merangkap jadi pemain Pays de Cassel. Kok, bisa?

Setelah mengalahkan Chateauroux, PSG melanjutkan aksi di Coupe de France dengan melawan Pays de Cassel. Selanjutnya, Marseille sudah menanti di babak 16 besar.

Layaknya Piala FA di Inggris, Coupe de France juga diikuti tim-tim lintas divisi, baik profesional maupun amatir. Salah satunya Pays de Cassel, yang dikalahkan 7-0 dengan Kyilan Mbappe mencetak lima gol. Uniknya, kapten klub yang berkompetisi di Regional 1 Hauts-de-France Group C itu adalah personel Ultras PSG.

Mengapa bisa seperti itu? Itu karena Pays de Cassel adalah tim amatir dari sebuah desa di utara Prancis yang berbatasan dengan Belgia. Klub ini berada dalam satu wilayah dengan Lens. Jadi, mereka memainkan pertandingan Coupe de France di Stade Bollaert-Delelis, kandang RC Lens.

Pays de Cassel memenangkan tiga pertandingan melawan sesama tim amatir pada fase kualifikasi sebelum akhirnya berkesempatan melawan raksasa Ligue 1, PSG.

Yang paling menatik dan tidak biasa adalah, kapten Pays de Cassel, merupakan pendukung garis keras PSG. Dia adalah Alexis Zmijak. Setiap pekan, dirinya memimpin chant dan koreo PSG dari tibune utara Parn des Princes dengan penuh gairah.

"Saya bergabung dengan CUP (Collectif Ultras Parisiens) dua tahun lalu. Saya ingin berada di antara ultras, karena bagi saya sepakbola itu hidup dengan semangat," ujar Alexis Zmijak, dilansir Le Parisien.



Collectif Ultras Parisiens dibentuk pada 2016, menjadi satu dari beberapa kelompok penggemar yang menempati Tribune Auteuil (sektor utara stadion). CUP merupakan gabungan dari tujuh kelompok besar, yaitu K-Soce Team, Liberte Pour les Abonnes, Le Combat Continue, Nautecia, Parias Cohortis, Porte 411, dan Urban Paris.

Kelompok lainnya menempati Tribune Paris (sektor selatan stadion), yaitu Le Club des Amis du PSG, PSG Grand Sud, dan Handicap PSG. Kemudian, di Tribune Borelli (sektor timur stadion) terdapat PSG Junior Club. Ada juga yang sudah dilarang masuk Parc des Princes karena reputasi kekerasan seperti Block Parisii, Resistance Parisienne, dan Karsud.



Namun, Alexis Zmijak, ada batas-batas antara fanatisme dan profesionalisme. Jadi, untuk 90 menit, dirinya memilih bermain sepenuh hati melawan PSG bersama Pays de Cassel.

"Apakah saya akan menekelnya (Kylian Mbappe) atau tidak? Pasti! Kami tidak akan rugi. Ini adalah pertemuan seumur hidup bagi kami. Dan, bagi saya, secara pribadi, senang menemukan diri saya dalam situasi ini. Saya ingin tampil maksimal, tidak hanya menonton pertandingan," ujar Alexis Zmijak sebelum pertandingan.  

Meski berjanji akan mematahkan kaki Kylian Mbappe, keinginan Alexis Zmijak ternyata tidak terwujud. Sebab, kualitas PSG jauh di atas Pays de Cassel. Itu terbukti dengan skor akhir yang sangat timpang. Bahkan, Kylian Mbappe mampu memproduksi lima gol.