Dia bilang mereka hanya iri. Benarkah?
Hubungan personal Pep Guardiola dengan Mikel Arteta tidak perlu dibantah lagi. Pep Guardiola adalah guru Mikel Arteta saat bekerja di Manchester City. Keduanya juga jebolan La Masia. Jadi, meski Arsenal dan Man City bersaing, Pep Guardiola tetap pasang badan untuk Mikel Arteta saat kritik datang.

Sejauh ini, Arsenal didikan Mikel Arteta masih memuncaki klasemen sementara Liga Premier. The Gunners mengungguli Man City asuhan Pep Guardiola.

Kesuksesan Arsenal sejauh ini ternyata tidak hanya memunculkan pujian. Beberapa pundit dan media di Inggris juga melontarkan beberapa kritik. Salah satu yang cukup membuat Pep Guardiola terusik adalah tuduhan Mikel Arteta sebagai orang yang emosional. Penyebabnya, kartu kuning di laga melawan Manchester United.

Kritikan itu mendapatkan pembelaan Pep Guardiola. Dia mengatakan, setiap kritik terhadap Mikel Arteta pada dasarnya berasal dari kecemburuan alias iri hati. "Tentu saja," kata Pep Guardiola ketika ditanya apakah kecemburuan menjadi faktor kritik, dilansir Dailymail.

"Ketika anda berada di puncak liga, mereka harus melemahkan anda. Mereka sedang melakukannya sekarang. Saya tahu situasi ini dengan cukup baik. Dia ingin mengalahkan saya dan saya ingin mengalahkannya. Saya tahu bagaimana kami berdua. Dalam kekalahan kami bukanlah teman terbaik di dunia," tambah Pep Guardiola.

"Dari sudut pandang saya, saya sangat menghormati dia sebagai pribadi, sebagai pelatih. Itu tidak akan berubah jika kita akan bertarung di pinggir lapangan. Cepat atau lambat, itu akan terjadi. Tapi, ketika itu akan terjadi, itu tidak akan mengubah rasa hormat yang saya miliki untuknya," ungkap Pep Guardiola.



Pep Guardiola juga menegaskan kembali keyakinannya bahwa pelatih berusia 40 tahun itu adalah penerus yang sempurna dirinya di Man City. Semula, dia berharap Mikel Arteta jadi penerusnya di Etihad Stadium. Tapi, dia juga tidak bisa mencegah ketika Mikel Arteta ingin tantangan di Arsenal.

"Saya cukup yakin jika saya pergi lebih awal. Dia akan ada di sini (Arsenal). Dan, dia akan menjadi yang terbaik, tentu saja. Tapi, saya memperpanjang kontrak, saya minta maaf. Dan, dia tidak menunggu. Jadi, itu tidak mungkin terjadi," ujar Pep Guardiola.

"Semua orang punya mimpi dan saya tahu dia pergi ke klubnya. Itu tim yang dia impikan. Dia adalah pendukung Arsenal. Dia bermain di sana dan mencintai klub. Ketika kami mencetak banyak gol di sini, dia selalu melompat dan melakukan selebrasi, kecuali melawan satu tim. Itu Arsenal," pungkas Pep Guardiola.