Ibarat pepatah, tak ada rotan akar pun jadi.
Aturan harus dibuat soal kesiapan bisa menyesuaikan. Dan beberapa klub Liga 1 cukup gelagapan dalam menaati aturan soal penggunaan bangku single seat.
Aturan tersebut dibuat setelah Tragedi Kanjuruhan, di mana ketika diinspeksi oleh sejumlah pihak termasuk Presiden Jokowi markas Arema FC tersebut dinyatakan tidak memadai untuk menggelar sebuah pertandingan.
Adapun penggunaan single seat di Indonesia masih relatif jarang, hanya beberapa stadion yang infrastrukturnya melegalkan hati. Sebut saja Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Stadion Manahan, Stadion Gelora Bung Tomo, Stadion I Wayan Kapten Dipta, Stadion Jakabaring, Stadion Si Jalak Harupat.
Selain 6 stadion yang jadi vanue Piala Dunia U-20 2023 tersebut ada juga stadion yang tak kalah mumpuni; Stadion Papua Bangkit, Stadio Bandung Lautan Api, Jakarta Internasional Stadium, dan beberapa lainnya.
Semua stadion di atas telah menyesuaikan safety and security FIFA.
Tapi bagaimana dengan nasib stadion lainnya? Bukankah butuh biaya yang tak sedikit untuk merubah bangku semen lesehan menjadi single seat?
Bagi klub-klub Liga 1 seperti PSM Makassar, Persita Tangerang, PSS Sleman, dan lainnya aturan penggunaan single seat jadi urusan gampang belaka. Hanya butuh sedikit sentuhan kreativitas.
Stadion Parepare dan Stadion Maguwoharjo misalnya hanya tinggal memberi angka. Seperti yang bisa dilihat dalam gambar di bawah ini:
Aturan single seat berarti merubah manajemen flow pertandingan. Terkait dengan sistem ticketing, ketertiban suporter dan sebagainya. Dengan kata lain mitigasi bencana dalam sebuah pertandingan menjadi salah satu aspek yang tak bisa diabaikan.
Tragedi Kanjuruhan sudah lebih dari cukup untuk menjadi titik balik perbaikan sepakbola Indonesia. Dan stadion sama sekali tak bisa dipisahkan dari upaya tersebut.
Aturan tersebut dibuat setelah Tragedi Kanjuruhan, di mana ketika diinspeksi oleh sejumlah pihak termasuk Presiden Jokowi markas Arema FC tersebut dinyatakan tidak memadai untuk menggelar sebuah pertandingan.
Bagi klub-klub Liga 1 seperti PSM Makassar, Persita Tangerang, PSS Sleman, dan lainnya aturan penggunaan single seat jadi urusan gampang belaka. Hanya butuh sedikit sentuhan kreativitas.
Tragedi Kanjuruhan sudah lebih dari cukup untuk menjadi titik balik perbaikan sepakbola Indonesia. Dan stadion sama sekali tak bisa dipisahkan dari upaya tersebut.