Apa harus menaturalisasi pemain Kamerun?
Argentina juara Piala Dunia 2022 setelah mengalahkan Prancis. Lionel Messi memimpin rekan-rekannya menuju momen bersejarah di Qatar dengan penuh perjuangan. Itu membuat rakyat di negara Amerika Latin terpesona dan jutaan orang berbondong-bondong ke jalan-jalan Buenos Aires untuk merayakannya.
Punya Agen Rusia, Hokky Caraka Bakal Jadi Pemain Abroad Indonesia Berikutnya?
Meski tidak menyebutkan sumbernya, Joe Budden kemudian menarik kesimpulan yang dia baca di internet tentang sejarah Argentina. "Populasi kulit hitam Argentina telah dihapus. Itu dihapus secara sistematis dalam upaya menutupi sejarah," kata Joe Budden lagi.
Lawan Timnas U-20 di Piala Dunia U-20 2023 Bakal Diketahui 1 April 2023
"Argentina melembagakan kebijakan yang sangat menindas dan mematikan untuk membasmi orang kulit hitam. Mereka memisahkan komunitas kulit hitam dari keturunan Eropa, menempatkan mereka dalam kemelaratan tanpa infrastruktur kesopanan dan perawatan kesehatan," kata Joe Budden.
Hanya saja, banyak juga orang di bagian komentar yang tidak setuju dengan pendapat Joe Budden. Beberapa orang Argentina yang paham dengan sejarahnya juga banyak memberikan tanggapan maupun membantah apa yang dikatakan Joe Budden.
"Argentina adalah sebuah negara, bukan film Netflix," tulis seorang pengunjung. Ada juga yang menulis: "Ini (komentar Joe Budden) tidak masuk akal". Yang ketiga bertanya: "Orang-orang ini bercanda?"
Jadi, apakah tidak adanya orang kulit hitam di La Albiceleste yang memenangkan Piala Dunia 2022 berarti tidak sah? Ada-ada saja!
#JoeBuddenNetwork Argentina's LACK of Black Representation at World Cup | Joe Budden TV
— URBAN POP FAN (@UrbanPopFan) December 27, 2022
https://t.co/gmN97cXsLc via @YouTube