Spasojevic sendiri cukup mengenal kompetisi Eropa...
Penyerang klub Bali United dan tim nasional Indonesia Ilija "Spaso" Spasojevic memberikan saran untuk para penyerang lokal Indonesia agar selalu "lapar" akan pencapaian-pencapaian sehingga kemampuan dan ketajaman mereka di lapangan terus meningkat.

"Jangan cepat berpuas diri. Kalau sudah membuat lima gol, cari 10 gol. Kalau sudah 10, cari 15. Jangan berhenti mengevaluasi diri," ujar Spaso dalam perbincangan dengan ANTARA melalui media sosial TikTok @antaranews, Senin (30/1).



Pesepak bola yang untuk sementara menjadi pemain tersubur sepanjang pada era Liga 1 Indonesia (dengan 72 gol) itu meminta para penyerang lokal Indonesia selalu memiliki target setiap kali berkompetisi.

Dengan begitu, mereka diyakini dapat konsisten berprogres setiap musim. Ujungnya, para penyerang lokal itu berpotensi dipanggil ke tim nasional Indonesia.

Spaso sendiri tidak setuju dengan anggapan bahwa penyerang lokal Indonesia tidak berkembang karena banyaknya klub di Indonesia yang menggunakan jasa "striker" asing.

Sebab, menurut dia, klub-klub di Liga Thailand dan Vietnam juga mengandalkan penyerang impor tetapi mereka tetap dapat menghasilkan "striker" lokal yang bagus seperti Nguyen Tien Linh (Vietnam) yang menjadi pencetak gol terbanyak Piala AFF 2022 dengan enam gol bersama penyerang Thailand Teerasil Dangda.

"Mungkin masalahnya konsistensi. Penyerang lokal terakhir yang mampu konsisten mungkin Bambang Pamungkas dan Boaz Solossa, di mana mereka berada di jajaran pemain tersubur hampir setiap musim. Saat ini, banyak pemain bagus tapi konsistensinya kurang. Musim ini baik, musim depan belum tentu. Naik turun," tutur Spaso.

Ilija Spasovic pun mencontohkan dirinya yang tetap memiliki ambisi besar di liga dan timnas meski usianya telah menginjak 35 tahun.

Berdasarkan laman Transfermarkt, Spaso untuk sementara berstatus pemain dengan gol terbanyak sepanjang sejarah Liga 1 Indonesia, yang dimulai tahun 2017, dengan 72 gol. Akan tetapi, dia belum puas dengan itu.

Spaso masih ingin lebih walau dia pun sudah mengoleksi tiga gelar juara Liga 1 Indonesia, sekali bersama Bhayangkara FC dan sisanya dengan Bali United.

"Saya 'top scorer' sepanjang masa Liga 1 tetapi saya masih mau membuat 100 gol. Kalau sudah 100 gol, saya pasti mau 110 gol, 120 gol. Saya suka membuat sejarah di sepak bola Indonesia. Saya membantu Bali United juara Liga 1 dua kali beruntun, bagaimana kalau tiga kali tentu itu lebih baik lagi," kata dia.