Selain mengejutkan, kepulangan
Witan Sulaeman ke Indonesia juga menimbulkan sejumlah pertanyaan. Salah satunya terkait uang transfer yang harus dibayarkan
Persija Jakarta kepada
AS Trencin.
Persija Jakarta telah mengumumkan perekrutan Witan Sulaeman, Selasa (31/1/2023) pagi. Pemuda asal Palu itu menjadi pemain kelima yang direkrut pasukan
Thomas Doll pada bursa transfer kali ini setelah
Dandi Maulana, Birrul Walidain, Aji Kusuma, dan
Rahmat Nicko.
AS Trencin sebagai pemilik Witan Sulaeman juga sudah menjelaskan alasan kepindahan itu, yaitu keluarga.
Namun, ada beberapa hal yang membuat orang bertanya-tanya mengapa Witan Sulaeman kembali ke Indonesia. Terlepas dari faktor keluarga yang diungkapkan klub Slovakia itu, fakta menunjukkan Persija Jakarta kemungkinan besar tidak mendatangkan Witan Sulaeman dengan gratis alias membayar biaya transfer.
Berkaca dari data di
Transfermarkt, kontrak Witan Sulaeman dengan AS Trencin berlaku hingga 31 Mei 2024. Itu masih 1 tahun 4 bulan lagi. Di sisi lain,
mantan pemain PSIM Yogyakarta itu punya harga 200.000 euro (Rp3,2 miliar).
Beda dengan klub-klub Indonesia yang menyelesaikan transfer pemain dengan kekeluargaan, dalam kultur Eropa hanya ada uang ketika klub ingin mendatangkan pemain yang terikat kontrak. Jadi,
Macan Kemayoran harus membayar AS Trencin untuk Witan Sulaeman.
Terkait hal itu, Persija Jakarta memang menebus pemain timnas Indonesia itu dengan biaya transfer. Tapi, mereka tidak bersedia menjelaskan jumlahnya. Artinya, itu bisa Rp3,2 miliar seperti yang tertera di Transfermarkt, lebih kecil, atau justru lebih tinggi.
"Nilai transfer tidak dapat dipublikasikan dalam perjanjian kontraknya," kata
Presiden Persija Jakarta, Mohamad Prapanca.
Kini, layak ditunggu investasi Persija Jakarta untuk Witan Sulaeman. Apakah sepadan atau tidak? "Saya sangat senang dan bangga bisa bergabung bersama Persija Jakarta. Memang perpindahan saya ini cukup sulit dan di last minute. Tapi, saya berterima kasih kepada semua pihak yang sudah mewujudkan ini terjadi," ujar Witan Sulaeman.