Badai masalah besar sedang menerpa
Manchester City. Klub kaya
Liga Premier yang telah memenangkan segalanya, kecuali
Liga Champions, itu terancam karam. Dituduh melanggar regulasi
Financial Fair Play (FFP), The Citizens mengeluarkan pembelaan sebanyak 79 kata dalam Bahasa Inggris.
Otoritas yang berwenang di Liga Premier baru saja menyatakan
Man City melanggar FFP selama rentang waktu 9 tahun, dari 2009 hingga 2018.
Tak mau ditempatkan sebagai pihak yang sepenuhnya bersalah,
Man City telah membuat pernyataan singkat untuk pembelaan. Dalam pernyataannya resmi klub yang bermarkas di
Etihad Stadium itu, mereka mengaku terkejut atas tuduhan yang diajukan Liga Premier.
Man City menyatalan sangat terkejut dengan dikeluarkannya dugaan pelanggaran Peraturan Liga Premier ini, terutama mengingat keterlibatan yang luas dan sejumlah besar materi terperinci yang disediakan EPL (otoritas pengelola Liga Premier).
"Klub menyambut baik peninjauan masalah ini oleh Komisi independen. Untuk mempertimbangkan secara tidak memihak seluruh bukti tak terbantahkan yang ada untuk mendukung posisinya. Karena itu, kami berharap masalah ini dihentikan untuk selamanya," bunyi pembelaan Man City di situsnya.
Dalam bahasa aslinya, pembelaan awal Man City tak lebih dari 79 kata. Padahal, disebutkan kalau tim asuhan Pep Guardiola itu telah melanggar 113 peraturan Liga Premier. Bahkan, mereka menghadapi 32 dakwaan yang berbeda.
Secara garis besar setelah penyelidikan selama empat tahun, Liga Premier menyebut Man City telah memanipulasi laporan keuangan. Itu termasuk nilai pembelian pemain, gaji, dan kesepakatan sponsporship. Itu bisa membuat
The Citizens mengalami pengurangan poin, larangan transfer, pencopotan gelar, atau degradasi paksa.
Menarik bukan? Kita lihat saja nanti kelanjutan kasus ini akan seperti apa.