Simak penjelasan berikut ini..
Juventus menang 1-0 saat menjamu Fiorentina di Allianz Stadium, Senin (13/2/2023) dini hari WIB. Seharusnya anak asuh Massimiliano Allegri bisa meraih tiga poin dengan skor lebih mencolok. Setidaknya 2-0 jika gol Dusan Vlahovic tidak dianulir karena offside. Masalahnya, yang offside adalah rambut.
Layaknya Liga Premier, La Liga, Bundesliga, Ligue 1, atau liga-liga ternama Eropa lain, Serie A juga memperkenalkan VAR sebagai instrumen bantu wasit.
Bukan hanya VAR, Serie A juga sudah menggunakan alat canggih yang digunakan FIFA pada Piala Dunia 2022, yaitu Teknologi Offside Semiotomatis (SAOT). Tentu saja, itu untuk membuat persaingan semakin menarik dan kontroversi terhadap keputusan wasit berkurang.
Pertanyaannya, apakah keinginan Serie A terjadi? Ternyata tidak! Contohnya dalam pertandingan Juventus melawan Fiorentina itu.
Massimiliano Allegri menilai penerapan Teknologi Offside Semiotomatis hanya memperburuk keadaan, menambah masalah, dan dilema baru. Pelatih berusia 52 tahun itu mencontohkannya pada dianulirnya gol Dusan Vlahovic. Dia kecewa karena itu hanya sehelai rambut.
Menurut Massimilamo Allegri, penerapan teknologi offside terbaru yang dipakai Serie A sejak pertengahan musim itu mengandung beberapa kekeliruan yang justru membuat pertandingan tidak menarik.
"Kita tidak bisa membuat gol dianulir karena rambut anda offside. Sangat disayangkan kecanggihan teknologi tidak diiringi dengan aturan yang lebih sesuai," ucap Massimiliano Allegri, dilansir Football Italia.
SAOT ini sebenarnya merupakan pengembangan dari alat canggih sebelumnya dengan penggunaan kamera lebih menyeluruh. Dalam teknologi ini, setiap bagian tubuh yang dianggap offside bisa menjadi lebih detail dan akurat. Ini sudah digunakan di Piala Dunia 2022, dan baik-baik saja.
Menurut Massimiliano Allegri, jika hal itu terus berlanjut tanpa adanya aturan baru tentang offsise, maka akan terlalu banyak terjadi offside. Apalagi jika seluruh bagian tubuh pemain dihitung, termasuk rabut. Sebab, setiap gol dapat dianulir dalam hitungan milimeter.
"Saya merasa itu adalah cara tidak yang tepat. Kami tidak bisa membuat gol karena ada bagian rambut yang offside. Semua harus memiliki potongan rambut yang sama dengan saya," ungkap Massimiliano Allegri.
Layaknya Liga Premier, La Liga, Bundesliga, Ligue 1, atau liga-liga ternama Eropa lain, Serie A juga memperkenalkan VAR sebagai instrumen bantu wasit.
BACA ANALISIS LAINNYA
Sudah Ikut Latihan, Lionel Messi Main Lawan Bayern di Liga Champions?
Sudah Ikut Latihan, Lionel Messi Main Lawan Bayern di Liga Champions?
"Kita tidak bisa membuat gol dianulir karena rambut anda offside. Sangat disayangkan kecanggihan teknologi tidak diiringi dengan aturan yang lebih sesuai," ucap Massimiliano Allegri, dilansir Football Italia.
BACA BERITA LAINNYA
Setelah Dipecat Ajax, Alfred Schreuder Merapat ke Leeds United
Setelah Dipecat Ajax, Alfred Schreuder Merapat ke Leeds United
Menurut Massimiliano Allegri, jika hal itu terus berlanjut tanpa adanya aturan baru tentang offsise, maka akan terlalu banyak terjadi offside. Apalagi jika seluruh bagian tubuh pemain dihitung, termasuk rabut. Sebab, setiap gol dapat dianulir dalam hitungan milimeter.