Masih ingat PSMP Mojokerto Putra dan Farmel FC?
Pemilihan Anggota Exco PSSI berjalan dalam dua tahap. Tahap pertama memilih tujuh nama, ditambah lima nama lain pada tahap kedua sehingga tercapai 12 nama.
Masih Ada Pertandingan Liga Premier Lainnya, Kapten Arsenal Serukan Kebangkitan
Apa masalahnya? Jika anda ingat, pada 2018 di babal delapan besar Liga 2, ada skandal menggemparkan ketika pemain PSMP Mojokerto Putra, Krisna Adi Darma, sengaja membuang kesempatan mencetak gol lewat titik penalti di injury time melawan Aceh United.
Pertandingan itu akhirnya dimenangkan Aceh United 3-2. Kemenangan Aceh United otomatis menutup peluang PSMP Mojokerto Putra ke semifinal. Padahal, jika Krisna Adi Darma sukses, PSMP Mojokerto Putra lolos, dan tidak menutup kemungkinan promosi ke Liga 1.
"Babak pertama dibuat skor sekian dulu, nanti babak kedua skor sekian. Terus nanti babak kedua, melihat hasil dari Kalteng Putra melawan Semen Padang. Saya masuk menit-menit akhir. Saat dapat penalti itu. Saya ambil minum. Kita diinstruksi, itu dibilangin suruh tidak masuk," tambah Krisna Adi Darma.
"Semua pemain tahu. Breafingnya semua pemain dikumpulkan. Ketika pertandingan lawan Aceh (United). Semua pemain, sama pelatih-pelatihnya dikumpulkan semua. Dibreafing bareng. Enggak tahu manajer dari siapa, dari siapa lagi saya kurang tahu," tutup Krisna Adi Darma.
Gatel juga kepengen ngetweet Liga Indonesia.
— SuporterFC (@SuporterFC) November 19, 2018
Coba liat penalti PSMP ini di detik-detik terakhir video. Eksekusi penalti kok kayak gitu, aneh bin ajaib.
Bener-bener emang dah :)))
pic.twitter.com/Eo77mcSaYZ
Pertandingan kontroversial Farmel FC di Liga 3
Musim lalu, pertandingan Liga 3 Nasional yang mempertemukan Persikota Tangerang dengan Farmel FC menjadi pembicaraan seluruh dunia. Pasalnya, sejumlah keputusan wasit merugikan klub milik Prily Latuconsina itu. Akibatnya, Bayi Ajaib memutuskan mundur dan dihukum kalah WO 0-3.
Sebelum melawan persikota, pertandingan aneh juga dijalani Farmel FC melawan Bandung United. Saat itu, wasit Andri Novendra memberikan empat kartu merah kepada Bandung United. Dalam keadaan yang sudah kecewa dan tidak bersemangat bermain, Bandung United bahkan membiarkan gawangnya dibobol Farmel FC.
Ada lagi saat Farmel FC melawan NZR Sumbersari yang berakhir dengan kericuhan. Kerusuhan yang sempat viral di media sosial ini karena gol Farmel FC yang dicetak Abdillah Shafa Andika lewat titik putih.
Kepemimpinan wasit kala itu, Kevin Keegan Jarona, menjadi sorotan karena dianggap sebagai penyebab kerusuhan. Bahkan, sejumlah pemain dan ofisial NZR Sumbersari sempat mengeroyok wasit serta dua asistennya.
Selain itu, pertandingan Farmel FC melawan PSBL Langsa juga menuai kontroversi. Laga yang berakhir 4-1 itu tercipta setelah dua gol di antaranya berasal dari titik putih. Lagi-lagi, wasit dianggap sebagai biang kerok kekacauan yang menguntungkan Farmel FC. Apalagi, klub dari Banten itu kemudian promosi ke Liga 2 2022/2023.
Jadi, apa hubungan Farmel FC dengan Eko Setiawan? Klub yang berdisi pada 2021 itu adalah milik sang anggota baru Exco PSSI.
"Soal wasit, saya juga katakan di level Liga 1 saja banyak yang terjadi missed. Jadi, saya sedih dan kecewa kalau kami dituduh bayar wasit dan bermain untuk menang. Semua pemain dan ofisial, saya meminta mereka tak mempedulikan omongan apa pun termasuk yang diramaikan netizen," kata Eko Setiawan membela diri, saat itu.
Ada apa lagi ini Liga 3 wasitnya di kasih tepuk tangan ?
— Broadcast Bola (@BroadcastBolang) March 6, 2022
Farmel FC vs Persikota Kota Tangerang pic.twitter.com/lRqpcTLvvn