Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali..
PSSI akhirnya mendapatkan lampu hijau dari Presiden Joko Widodo untuk membangun training center tim nasional Indonesia di Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur. Meski tertinggal beberapa tahun dari Vietnam dan Thailand, fasilitas latihan PSSI ini lebih baik terlambat dibangun daripada tidak sama sekali.

Dalam beberapa tahun terakhir, sepakbola Vietnam dan Thailand semakin jauh meninggalkan Indonesia. Selain lebih profesional, salah satu faktor kemajuan itu adalah training center yang dimiliki.

Vietnam misalnya! Dalam 10 tahun terakhir, Asosiasi Sepakbola Vietnam (VFF) sangat serius mengembangkan sepakbola. Untuk menunjang hal itu, mereka menghadirkan Promotion Fund for Vietnamese Football Talent (PVF) Academy. Ini adalah akademi sepakbola nasional di Vietnam yang mencontoh INF Clairfontaine Prancis atau Aspire Academy Qatar.

Dalam waktu relatif singkat, PVF dinobatkan sebagai satu dari tiga akademi pelatihan sepakbola terbaik di Asia. Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) memberi PVF "bintang tiga". Di Asia, hanya ada tiga akademi sepakbola yang mendapatkan sertifikat ini. Dua lainnya, Jeonbuk Hyundai Motors (Korea Selatan) dan Aspire Academy (Qatar).

Lahir pada akhir 2008, PVF menjelma menjadi model pelatihan paling profesional untuk pemain muda di Vietnam. PVF dibangun dengan investasi hampir USD30 juta (Rp435 miliar) dengan standar internasional dan langsung diawasi FIFA.

Pusat latihan Vietnam ini memiliki 7 lapangan. Rinciannya, 1 lapangan utama dan 6 lapangan latihan dengan sertifikat Program Kualitas FIFA untuk lapangan sepakbola. Terdapat pula 360 alat simulator dan peralatan PlayerTek untuk memantau kinerja setiap pemain. Ini adalah teknologi paling modern di Asia.



Sebelum Vietnam memiliki PVF Training Center, Thailand menjadi pioner di Asia Tenggara. Asosiasi Sepakbola Thailand (FAT) sudah memiliki National Football Center Nong Chok, Min Buri, sejak 2004.

Berdiri di lahan 20 hektar, Training Center Timnas Thailand memiliki 5 lapangan standar FIFA, satu kolam renang Olimpiade, dan satu pusat kebugaran. Terdapat juga asrama pemain lima lantai dengan 120 kamar.



Tidak puas dengan National Football Center Nong Chok, Min Buri, FAT mengumumkan pada 2020 akan memiliki fasilitas baru yang jauh lebih modern bernama King Power National Football Training Center. FAT mendapat bantuan King Power Group, yang merupakan pemilik Leicester City.

King Power National Football Training Center memiliki luas 24 hektar berada di Muak Lek, Provinsi Saraburi. Biayanya, 500 juta baht (Rp231,3 miliar). Proyek training center tersebut sudah mulai dikerjakan pada 2021 dan akan selesai tahun ini.

Jadi, apa yang dikerjakan PSSI dan Presiden Jokowi di Ibu Kota Nusantara layak mendapatkan apresiasi. Meski terlambat beberapa tahun, memiliki training center dengan fasilitas modern adalah kewajiban PSSI jika serius memajukan sepakbola Indonesia.