Apakah ini dampak dari tragedi Kanjuruhan?
Rencana PSSI menghadirkan lawan tangguh untuk timnas Indonesia pada FIFA Matchday edisi Maret 2023 menemui rintangan. Belum adanya negara yang bersedia datang ke Indonesia membuat PSSI berpikir mengelar laga uji coba di luar negeri. Apakah ini dampak tragedi Kanjuruhan? Entahlah!

FIFA Matchday terbaru akan digelar pada 20-28 Maret 2023. Seperti biasa, PSSI berencana memanfaatkan agenda itu dengan mengundang timnas yang memiliki peringkat lebih baik.

Pasalnya, terakhir kali timnas Indonesia menjalani FIFA Matchday adalah September 2022. Ketika itu, skuad Garuda menghadapi Curacao. Indonesia, yang ada di peringkat 155, sukses mengalahkan anggota CONCACAF dengan rangking 84 itu. Skornya 3-2 dan 2-1.

Untuk memastikan semua berjalan lancar, PSSI menghubungi Bolivia dan Tajikistan. Tapi, kedua tim telah mempunyai agenda masing-masing. Bolivia dikabarkan akan beruji coba melawan Arab Saudi. Sementara Tajikistan bakal bertemu Uni Emirat Arab (UEA) dan Kuwait.

Selain urusan uang yang lebih banyak, kemungkinan penolakan kedua tim bermain di Indonesia terkait trauma dari musibah di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Oktober 2022. "Apakah timnas bermain di dalam atau luar negeri, ini sedang kami proses," ujar Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri, kepada sejumlah awak media.



Ternyata, masalah bukan hanya soal lawan yang menolak datang ke Jakarta. PT Liga Indonesia Baru (LIB) juga memiliki agenda melanjutkan beberapa pertandingan BRI Liga 1 2022/2023 yang tertunda pada periode FIFA Matchday 20-28 Maret 2023. dan, jumlahnya cukup banyak.

Penundaan itu terkait perizinan dari Kepolisian RI yang sulit. Lagi-lagi, hal itu terkait dengan musibah di laga Arema FC vs Persebaya Surabaya.

"Ini sedang diurus karena memang tidak gampang melakukan FIFA Matchday. Apalagi saya mendengar dari PT LIB karena banyaknya laga yang tertunda. Ada sembilan partai. Itu akan digelar pada FIFA Matchday, kalau tidak salah. Ini yang harus didiskusikan dengan teman-teman klub," ungkap Indra Sjafri.