Kalau sudah janji harus ditepati, bukan?
VAR memang menjadi salah satu janji Erick Thohir saat mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSSI pengganti Mochamad Iriawan. Kini, janji itu mulai ditagih. Tak terkecuali oleh beberapa pelatih di BRI Liga 1 2022/2023. Salah satunya, Leonardo Medina dari Persis Solo.
Saat maju sebagai calon Ketua Umum PSSI, Erick Thohir dengan gagah berani menyebut VAR akan menjadi prioritas kerjanya.
Tapi, ketika sudah terpilih, Menteri Negara BUMN itu meminta maaf karena VAR bukan menjadi yang pertama dikerjakan PSSI. Erick Thohir justru memilih mafia bola, match fixing, dan sejenisnya sebagai pekerjaan utama. Bahkan, dia kembali menggandeng Polri. Padahal, itu sudah pernah dilakukan kepengurusan sebelumnya, dan sia-sia hasilnya.
Menariknya, beberapa jam setelah kekalahan Persis Solo dari Bali United, Leonardo Medina secara blak-blakan mendesak agar Liga 1 segera mengadopsi VAR pada setiap pertandingan.
Mantan asisten pelatih Johor Darul Ta'zim jengkel karena keputusan wasit merugikan klubnya dalam pertandingan di Stadion Maguwoharjo, Sleman, beberapa hari lalu. Bagi dia, adanya VAR diharapkan mengurangi kontroversi wasit dan hakim garis di lapangan.
"Saya langsung saja. Liga ini harus memperbaiki kualitas wasit. Bagaimana mungkin kami mendapatkan 22 foul, dan hanya menerima tiga kartu kuning?" kata Leonardo Medina dalam sesi konferensi pers setelah pertandingan, dilansir Antaranews.
Pertandingan itu sendiri dipimpin wasit FIFA, Yudi Nurcahya, dan dua asisten wasit, Bambang Syamsudar serta Suwanto. Sang pengadil lapangan memberi Bali United lima kartu kuning. Sementara Persis Solo hanya tiga kartu kuning. Salah satunya diberikan kepada Jaimerson saat menarik jersey Ilija Spasojevic di kotak penalti.
Bayangkan, mendapat kartu kuning di kotak penalti akibat pelanggaran, tapi bukan tendangan penalti?
"Liga ini sangat butuh VAR secepatnya, karena keputusan wasit banyak yang membuat saya ragu. Buat saya mereka tidak bekerja dengan jujur. Dan liga ini butuh VAR untuk memperbaiki hal itu," beber pelatih berkebangsaan Meksiko itu dengan geram.
Keluhan Leonardo Medina cukup unik karena seperti menagih janji Erick Thohir. Padahal, salah satu pemegang saham Laskar Sambernyawa adalah keluarga Erick Thohir.
Saat maju sebagai calon Ketua Umum PSSI, Erick Thohir dengan gagah berani menyebut VAR akan menjadi prioritas kerjanya.
Pertandingan itu sendiri dipimpin wasit FIFA, Yudi Nurcahya, dan dua asisten wasit, Bambang Syamsudar serta Suwanto. Sang pengadil lapangan memberi Bali United lima kartu kuning. Sementara Persis Solo hanya tiga kartu kuning. Salah satunya diberikan kepada Jaimerson saat menarik jersey Ilija Spasojevic di kotak penalti.
"Liga ini sangat butuh VAR secepatnya, karena keputusan wasit banyak yang membuat saya ragu. Buat saya mereka tidak bekerja dengan jujur. Dan liga ini butuh VAR untuk memperbaiki hal itu," beber pelatih berkebangsaan Meksiko itu dengan geram.