Kalau bukan karena Mark Wotte, tidak akan ada Amrabat, Hakimi, atau Mazraoui..
Mark Wotte punya perjalanan panjang di sepakbola. Dia pernah bekerja di beberapa klub Belanda dan Inggris. Sejumlah tim nasional juga sempat ditukangi. Salah satunya Maroko.
Masih Ingat? Momen Indonesia Jumpa Uzbekistan di Piala AFC U-19 2014
"Dia (Sofyan Amrabat) tidak akan pernah mengecewakanmu. Dia kuat, tenang, tenang, dengan mentalitas super. Dia seorang pejuang yang saya yakin akan segera bermain di Liga Premier," beber Mark Wotte.
Punya Tradisi Buruk Lawan Tim Arab, Bagaimana Peluang Timnas U-20 Lawan Suriah?
"Dia (Noussair Mazraoui) pemain bagus yang bermain untuk Ajax U-19. Tapi, dia tidak masuk dalam radar tim junior Belanda. Ayahnya orang Maroko yang bangga dan ingin putranya bermain untuk Maroko. Tapi, Noussair Mazraoui tidak yakin untuk pergi ke tempat-tempat tertentu di Afrika, yang belum pernah dia kunjungi sebelumnya," ungkap Mark Wotte.
"Achraf adalah anak bungsu saya. Saya menempatkannya di tim U-23 dan mengatakan kepadanya: 'Kamu adalah Matthijs de Ligt saya'. Dan, jadilah dia seperti yang kita lihat saat ini," jelas Mark Wotte.
Dengan pengalaman melatih pemain-pemain top Eropa itu, sangat wajar kalau Mark Wotte optimistis bisa membawa Suriah U-20 melangkah jauh di Piala AFC U-20 2023. Meski kalah dari Uzbekistan U-20 di laga pertama, dia percaya diri Suriah U-20 akan bangkit untuk mengalahkan Indonesia U-20.
Well deserved ???? pic.twitter.com/Zu1MEWtAWl
— MCWotte (@MarkWotte) December 20, 2022