Ini adalah era ketika local pride dianggap segalanya..
Timnas U-20 asuhan Shin Tae-yong akan menghadapi Uzbekistan U-20 di pertandingan terakhir Piala AFC U-20 2023. Ini seperti mengulang memori 2014 ketika turnamen ini bertajuk Piala AFC U-19 dan Indonesia mengirimkan timnas U-19 asuhan Indra Sjafri.
Selepas menjuarai Piala AFF U-19 2013, timnya Indra Sjafri sangat dielukan. Maklum, sudah lama tidak juara. Sekalinya juara turnamen junior level Asia Tenggara, langsung pasang target tinggi. Tidak tanggung-tanggung, generasi Evan Dimas ingin lolos ke Piala Dunia U-20 2015, yang artinya harus ke semifinal Piala AFC U-19 2014.
Tidak ada yang salah dengan target. Yang menjadi masalah adalah euforia berlebih yang terjadi di Indonesia. Tim junior yang harus dilindungi justru diperlakukan layaknya Lionel Messi atau Cristiano Ronaldo. Penuh pemujaan.
Akibatnya, target Indra Sjafri ke Piala Dunia U-20 2015 batal terwujud. Bahkan, tim terbaik di ASEAN itu langsung kalah di pertandingan pertama melawan Uzbekistan. Skornya 1-3.
Jika saat ini pemainnya seperti Ronaldo Kwateh, Hokky Caraka, Muhammad Ferarri, atau Arkhan Fikri, maka pada 2014 terdapat Hansamu Yama Pranata, Ilham Udin Armaiyn, Hargianto, Putu Gede, Paulo Sitanggang, hingga Zulfiandi. Sementara Uzbekistan mengandalkan Elder Shomurodov, yang saat ini sedang dipinjamkan AS Roma ke Spezia.
Ketika itu, Indonesia kalah segala-galanya. Uzbekistan mencetak gol lewat Khamdamov Dostonbek pada pada menit 20. Lalu, tiga menit berselang, Urinboev Zabikhillo menggandakan kedudukan lewat ekskusi penalti.
Pada menit 57, Indonesia sempat membuka harapan dengan memperkecil jarak melalui sepakan keras dari luar kotak penalti oleh Paulo Sitanggang. Tapi, perjuangan Indonesia kandas berkat gol ketiga Uzbekistan melalui Shukurov Otabek pada menit 86.
Kekalahan dari Uzbekistan berdampak panjang. Sebab, pada dua pertandingan sisa, Indonesia dikalahkan Uni Emirat Arab (UEA) dan Australia.
Kesedihan Indonesia menjadi kegembiraan Uzbekistan. Kemudian, mereka bermain imbang 2-2 dengan UEA dan 1-1 melawan Australia. Hasil itu membuat mereka lolos ke perempat final sebagai runner-up grup. Bahkan, Uzbekistan mampu mencapai semifinal, yang artinya tiket Piala Dunia U-20 2015.
Pertanyaannya, apakah generasi 2023 akan mengulang nasib anak-anak 2014? Atau, sebaliknya, timnas U-20 membalaskan kekalahan timnas U-19? Kita lihat saja nanti di Istiqlol Stadium, Fergana, Selasa (7/3/2023).
Selepas menjuarai Piala AFF U-19 2013, timnya Indra Sjafri sangat dielukan. Maklum, sudah lama tidak juara. Sekalinya juara turnamen junior level Asia Tenggara, langsung pasang target tinggi. Tidak tanggung-tanggung, generasi Evan Dimas ingin lolos ke Piala Dunia U-20 2015, yang artinya harus ke semifinal Piala AFC U-19 2014.
Pada menit 57, Indonesia sempat membuka harapan dengan memperkecil jarak melalui sepakan keras dari luar kotak penalti oleh Paulo Sitanggang. Tapi, perjuangan Indonesia kandas berkat gol ketiga Uzbekistan melalui Shukurov Otabek pada menit 86.
BACA BIOGRAFI LAINNYA
Kisah Pelatih Suriah U-20 Punya Jasa Besar pada Sukses Maroko di Piala Dunia 2022
Kisah Pelatih Suriah U-20 Punya Jasa Besar pada Sukses Maroko di Piala Dunia 2022
Kesedihan Indonesia menjadi kegembiraan Uzbekistan. Kemudian, mereka bermain imbang 2-2 dengan UEA dan 1-1 melawan Australia. Hasil itu membuat mereka lolos ke perempat final sebagai runner-up grup. Bahkan, Uzbekistan mampu mencapai semifinal, yang artinya tiket Piala Dunia U-20 2015.