Klub yang bikin Liga Super Malaysia disebut Liga Petani.
Awalnya, keputusan Jordi Amat pindah ke Malaysia membela JDT sempat mendapatkan perlawanan dari publik di Indonesia. Mereka menyesalkan mengapa bek keturunan Sulawesi Utara itu memilih meninggalkan Eropa.
Momen Gol Berkelas Hokky Caraka Lawan Timnas Suriah U-20, Gokil!
Sejak 2012, Tunku Ismail Idris Abdul Majid Abu Bakar Iskandar ibni Sultan Ibrahim Ismail atau yang biasa disapa Tunku Mahkota Johor (TMJ) menyelamatkan Johor FC dari kebangkrutan.
Putra Sultan Johor saat ini, Sultan Ibrahim ibni Almarhum Sultan Iskandar, itu memperbaiki klub dari segudang masalah akut. Sebut saja manajemen yang buruk, korupsi, prestasi yang minim, hingga skandal pengaturan skor.
Kacau! Pemain Keturunan Mees Hilgers Dipanggil Timnas Belanda U-21
2. Punya banyak rekor di kompetisi Malaysia
JDT pertama kali menjuarai Liga Super Malaysia pada 2014. Setelah itu, tidak ada yang bisa menghentikan sepak terjang mereka. Hingga musim lalu, mereka punya 9 gelar Liga Super Malaysia, 3 Piala Malaysia, 2 Piala FA Malaysia, dan 8 Piala Sumbangsih.
Tidak hanya itu, JDT adalah klub Malaysia pertama yang juara kompetisi Asia. Mereka melakukannya saat menjuarai Piala AFC 2015.
3. Memiliki fasilitas latihan dan stadion kelas dunia
Layaknya tim-tim Eropa, JDT memiliki fasilitas penunjang yang memadai. Mereka punya 3 stadion sepakbola berstandar AFC. JDT memiliki kamp latihan yang dilengkapi lapangan rumput sintetis, lapangan indoor, kolam renang, arena kebugaran, asrama, hingga pusat medis yang lengkap.
JDT juga meniru tim-tim Spanyol seperti Real Madrid dengan Real Madrid Castilla atau Barcelona dengan Barcelona B. Manajemen Harimau Selatan memiliki JDT II, JDT III, dan JDT IV sebagai tim satelit. JDT II main di Liga Premier Malaysia, JDT III di Piala Presiden, dan JDT IV di Piala Belia.
4. Sultan Ibrahim Stadium adalah yang terbaik di ASEAN
JDT punya stadion yang sangat megah di sebuah kota satelit bernama Iskandar Puteri. Sultan Ibrahim Stadium dibangun pada 2016 dan diresmikan pada 22 Februari 2020.
Terinspirasi dari daun pisang, stadion ini memiliki luas 140.000 meter persegi dengan total luas bangunan 70.000 meter persegi dan dapat menampung hingga 40.000 orang. LED merah, biru, dan putih (warna bendera Johor) dipasang di luar stadion untuk penerangan malam hari.
Stadion ini mencakup markas klub, pusat pelatihan, dan megastore. Biaya pembangunan stadion mencapai 200 juta ringgit (Rp703 miliar).
Good Morning #JDTFamily ☀️?❤️ pic.twitter.com/YZBJb1sOwO
— JOHORSouthernTigers (@OfficialJohor) March 4, 2023
5. Mengontrak pemain-pemain terbaik dan mahal
Di era terkini, JDT rajin mendatangkan pemain-pemain top dunia. Sebut saja penyerang Spanyol di Euro 2008, Daniel Guiza. Ada lagi mantan pemain Lazio, Simone del Nero. Kemudian Luciano Figueroa dan Pablo Aimar dari Argentina.
JDT juga mengumpulkan pemain-pemain terbaik Malaysia maupun ASEAN seperti Safee Sali, Kunanlan Subramaniam, Matthew Davies, Syafiq Ahmad, Aidil Zafuan Radzak, Akhyar Rashid, Norshahrul Idlan, Hariss Harun Mohamadou Sumareh, Farizal Marlias. Ada yang masih aktif. Ada juga yang mantan.
Bahkan, sebelum mengontrak Jordi Amat dari KAS Eupen, JDT sempat mendatangkan pemain Indonesia lainnya, Syahrial Abimanyu. Hanya saja Abi hanya merumput di JDT II.
Ramadhan Saifullah ???? Arif Aiman #JDTforAll #ArifAiman #RamadhanSaifullah#LuaskanKuasamuJohor pic.twitter.com/mWaGMJCbbe
— JOHORSouthernTigers (@OfficialJohor) March 3, 2023