Format liga itu ada banyak. Semua tergantung pasar.
Dalam Sarasehan Sepakbola di Surabaya, beberapa hari lalu, PSSI menggelar dua opsi untuk Liga Indonesia.
Nantinya, semua tim akan bertanding seperti saat ini, 34 kali, home and away. Bedanya, di akhir musim empat tim teratas akan tampil di Final Four. Peringkat 1 vs Peringkat 4 dan Peringkat 2 vs Peringkat 3. Yang menang jumpa di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.
"Saya ingin fokus kepada objektifnya. Objektifnya ini setelah tragedi Kanjuruhan bagaimana klub kita supaya pulih. Nah, pulihnya jangan lama-lama. Jangan juga kita menunggu transisi pulih 2 tahun, ya kapan kita meroketnya?" ungkap Ratu Tisha Destria.
Sebenarnya, jika PSSI dan klub menginginkan ada pertandingan grand final yang meriah layaknya Piala Dunia 2022, opsi kompetisi ala Amerika Latin bisa diadopsi.
Di negara-negara seperti Meksiko, Argentina, Chile, Uruguay, Kolombia, Bolivia, Paraguay, Ekuador, Panama, hingga Kosta Rika dikenal istilah Apertura-Clausura. Apertura berarti "pembuka" dan clausura berarti "penutup".
Contoh lainnya di Argentina, Uruguay, dan beberapa negara anggota CONMEBOL. Di sana, juara Apertura dan juara Clausura akan diadu dalam pertandingan grand final. Jika satu klub memenangkan Apertura-Clausura sekaligus, grand final tidak digelar dan pemenangnya langsung mendapat atribut "Super Campeon".
Tapi, ada juga yang melibatkan runner-up Apertura maupun Clausura untuk bertandingn di grand final jika muncul Super Campeon. Intinya, ada banyak opsi untuk Liga Indonesia yang wajib dikaji agar menarik sponsor, penonton, maupun pemberitaan.
Hasil Sarasehan PSSI :
— Extra Time Indonesia (@idextratime) March 5, 2023
- Liga 2 musim ini fix tidak lanjut yang artinya Liga 1 juga tanpa degradasi
- Liga 1 berganti nama jadi Liga Indonesia
- Liga 2 berganti nama jadi Liga Nusantara
- Liga 1 musim depan dimulai Juli 2023 - April 2024
- Liga 2 dimulai November 2023 - Juni… https://t.co/Ix2dhzOAf2 pic.twitter.com/nHGevx9YPX