Main di Indo jadi batu loncatan karier...
Banyak pemain asing yang sukses berkarier di Indonesia. Faktornya macam-macam. Bisa karena memang cocok dengan iklim sepakbola Indonesia dan lainnnya.
Tapi tak sedikit juga yang gagal. Karier yang sebelumnya mentereng di kompetisi yang lebih elite bukan jaminan. Pernah main di Eropa bersama klub top bukan jaminan.
Omong-omong soal pemain asing yang gagal di Liga Indonesia ada nama Youness Mokhtar. Pemain Maroko berdarah Belanda itu didatangkan dari
Raja Casablanca, klub elite kasta tertinggi sepakbola Maroko --- negara yang jadi semifinalis Piala Dunia 2022.
Bersama Raja Casablanca, Youness Mokhtar yang berposisi sebagai striker punya catatan impresif. Menurut catatan Transfermarkt, pemain yang kini berusia 31 tahun itu mencetak 46 gol dan 39 asisst dari 221 laga.
Dengan catatan itu, Bhayangkara FC rela merogoh kocek sebesar Rp11,3 Millar, untuk level sepak bola Indonesia itu termasuk besar.
Berlabel pemain mahal, sayangnya Youness Mokhtar tak bisa memenuhi ekspektasi. Menurut catatan Transfermarkt, Youness Mokhtar hanya bermain 473 menit dalam 10 pertandingan yang artinya Widodo Cahyo Putro tak pernah memainkannya selama 90 menit penuh.
Selama memperkuat juara Liga 1 Indonesia musim 2017 itu Youness Mokhtar hanya bisa memberikan satu assist.
Alhasil pada putaran kedua nama Youness Mokhtar tak dipertahankan oleh manajemen Bhayangkara FC.
Bhayangkara FC lalu mendatangkan Maties Mier, Alex Martins, dan Adam Najem, yang punya sumbangsih lebih untuk klub.
Setelah berbulan-bulan tak terdengar, kabar terbaru tentang Youness Mokhtar cukup mengejutkan bagi fans Bhayangkara FC.
Pasalnya sang pemain baru saja bergabung dengan klub kasta kedua Liga Belanda, FC Eindhoven.
Kabar itu didapati dari unggahan akun Instagram pribadinya yakni @younessmokhtarofficial.
Sepertinya bermain di Liga Indonesia merupakan batu loncatan karier bagi Youness Mokhtar yang pernah memperkuat Ado Den Haag, PSV Eindhoven dan beberapa klub Eropa lainnya.
Adapun FC Eindhoven, klub yang berbasis di Brabant Utara itu saat ini berada di urutan keenam dengan catatan 42 point dari 27 penampilan.
Dan ternyata Youness Mokhtar bukanlah mantan pemain asing Indonesia sendiri. FC Eindhoven juga diperkuat mantan pemain Persela Lamongan, Mawouna Amevor yang sudah berada di klub itu sejak 2020 lalu.
Sama-sama pernah main di Liga Indonesia kini keduanya bermain di Belanda. Kelas!
Tapi tak sedikit juga yang gagal. Karier yang sebelumnya mentereng di kompetisi yang lebih elite bukan jaminan. Pernah main di Eropa bersama klub top bukan jaminan.
Raja Casablanca, klub elite kasta tertinggi sepakbola Maroko --- negara yang jadi semifinalis Piala Dunia 2022.
Selama memperkuat juara Liga 1 Indonesia musim 2017 itu Youness Mokhtar hanya bisa memberikan satu assist.
Bhayangkara FC lalu mendatangkan Maties Mier, Alex Martins, dan Adam Najem, yang punya sumbangsih lebih untuk klub.
Kabar itu didapati dari unggahan akun Instagram pribadinya yakni @younessmokhtarofficial.
Sepertinya bermain di Liga Indonesia merupakan batu loncatan karier bagi Youness Mokhtar yang pernah memperkuat Ado Den Haag, PSV Eindhoven dan beberapa klub Eropa lainnya.
Adapun FC Eindhoven, klub yang berbasis di Brabant Utara itu saat ini berada di urutan keenam dengan catatan 42 point dari 27 penampilan.
Dan ternyata Youness Mokhtar bukanlah mantan pemain asing Indonesia sendiri. FC Eindhoven juga diperkuat mantan pemain Persela Lamongan, Mawouna Amevor yang sudah berada di klub itu sejak 2020 lalu.
Sama-sama pernah main di Liga Indonesia kini keduanya bermain di Belanda. Kelas!