Pada sebuah masa, mereka adalah pemain top di negara ini..
Sejak era Galatama, sepakbola Indonesia sudah mengizinkan pemain asing. Meski sempat berhenti, keran legiun import kembali dibuka ketika konsep Liga Indonesia diperkenalkan pada 1994.

Aturan pemain asing di kompetisi Indonesia selalu mengalami perubahan dan perkembangan dari tahun ke tahun. Awalnya, setiap klub hanya boleh memiliki tiga pemain asing. Kemudian, ditambah menjadi empat. Lalu, diperkenalkan konsep pemain Asia dan pemain ASEAN.

Untuk musim ini, pemain asing di Liga 1 menggunakan format 3+1. Maksudnya, tiga pemain asing non Asia dan satu pemain asing Asia.

Regulasi pemain asing akan berubah lagi musim depan. Rencananya, PSSI akan mengizinkan klub menggunakan lima pemain asing dalam satu pertandingan. Tapi, klub bisa memiliki lebih dari lima pemain. Sebab, format yang digunakan 5+1. Maksudnya, lima pemain non ASEAN dan satu pemain ASEAN.

Meski pemain asing datang dan pergi silih berganti, ternyata ada beberapa nama yang abadi hingga sekarang. Pemain-pemain itu masih diingat penggemar Liga Indonesia dan dibicarakan hingga sekarang. Bahkan, kabar terbaru mereka juga dinantikan.

Nah, berikut ini kabar terkini 5 pemain asing yang pernah jadi bintang di Liga Indonesia pada masa lalu:

1. Keith Kayamba Gumbs

Keith Kayamba Gumbs
adalah penyerang legendaris Sriwijaya FC. Pemain dari St Kitts and Navis ini terkenal dengan gol-gol keren dan selebrasi unik saat mencetak gol. Dirinya juga terus bermain di Liga Indonesia, meski usianya sudah tua. Hebatnya, fisiknya seperti anak muda berusia 20 tahun.

Setelah pensiun, Keith Kayamba Gumbs sempat menjadi asisten di Sriwijaya FC. Bahkan, pada 2019, dia sempat akan menjadi pelatih Laskar Wong Kito. Tapi, lisensi kepelatihan membuatnya batal. Kini, Keith Kayamba Gumbs bermukim di kampung halaman istrinya di Australia. Di sana, dia melatih di sebuah sekolah dasar.

2. Redouane Barkaoui

Redouane Barkaoui
adalah pemain asal Maroko yang identik dengan Persib Bandung. Di era Divisi Utama, Redouane Barkaoui punya kemampuan luar biasa saat mencetak gol. Dia juga dikenal Bobotoh karena selebrasi uniknya. Itu adalah perayaan gol ala penari Jaipong.

Sempat membela Persela Lamongan, Redouane Barkaoui memang tidak lama di Indonesia. Setelah pensiun di menetap di negara asalnya, dan menjadi pelatih. Bahkan, dia sempat tercatat sebagai pelatih junior Raja Casablanca.



3. Julio Lopez

Julio Lopez
adalah pemain asal Chile. Menggunakan jersey dengan tulisan J-Lo, Julio Lopez dikenal karena aksi impresifnya bersama PSIS Semarang, Persib Bandung, PSM Makassar, hingga Persiba Balikpapan. Selama berkarier di Indonesia, dia mencetak banyak gol.

Sekarang, di uisa 44 tahun, Julio Lopez kembali ke kampung halamannya di Maipu, Chile. Di sana, dia memiliki SSB yang melatih anak-anak dari lingkungan tempat tinggalnya.

4. Marcio Souza

Marcio Souza
adalah pemain asal Brasil. Berposisi sebagai penyerang, Marcio Souza mencuri perhatian pertama kalinya ketika membela Persela Lamongan di Divisi Utama. Bersama Laskar Joko Tingkir, dia mencetak 41 gol dari 66 pertandingan. Dia juga pernah bermain untuk Persib Bandung dan Arema FC.

Semasa aktif bermain, Marcio Souza terkenal dengan selebrasi ala Tukul Arwana. Sekarang, setelah pensiun, dirinya menetap di kampung halamannya di Brasil, di Nova Aurora. Dia menjadi pelatih sepakbola untuk sebuah tim gereja.



5. Javier Roca

Javier Roca
adalah pemain asal Chile yang punya reputasi bagus di Liga Indonesia. Dia cukup sukses bersama sejumlah klub Indonesia seperti Persis Solo, Persija Jakarta, Persebaya Surabaya hingga Persitara Jakarta Utara.

Setelah pensiun, Javier Roca sempat menghilang lama dari hingar-bingar peresepakbolaan Indonesia. Tiba-tiba, dia muncul untuk menukangi Persik Kediri. Kemudian, dipecat. Selanjutnya, dia melatih Arema FC saat tragedi Kanjuruhan. Sekarang, dia kembali menganggur setelah didepak Singo Edan.