Sepakbola Indonesia pernah mengenal pemain berkualitas asal Kamerun bernama
Alexis Tibidi. Datang pada awal-awal
Liga Indonesia digulirkan, dirinya menjadi bintang di
Bandung Raya dan
Mitra Surabaya.
Tibidi Alexis (versi pers Indonesia) atau
Alexis Tibidi (versi pers Prancis) bermain di Indonesia pada 1990-an. Klub pertamanya, Bandung Raya. Dia datang bersama rekan senegara asal Kamerun,
Olinga Atangana, dan bermain dengan nama-nama legendaris seperti
Dejan Gluscevic dan
Peri Sandria.
Pada musim pertama, 1994/1995, Alexis Tibidi hanya membantu Bandung Raya lolos ke babak 8 besar. Lalu, pada 1995/1996, Bandung Raya mengalahkan
PSM Makassar 2-0 di final
Liga Indonesia Divisi Utama.
Dari Bandung Raya, Alexis Tibidi pindah ke Spanyol untuk bermain di
Real Valladolid. Lalu, kembali ke Indonesia. Bersama
Emmanuel Maboang Kessack yang baru meninggalkan
Pelita Jaya, Alexis Tibidi dikontrak Mitra Surabaya pada 1997. Tapi, akibat krisis moneter dan gejolak reformasi pada 1998, dia harus pergi.
Tapi, cinta Alexis Tibidi kepada Indonesia tampaknya tidak luntur. Dia kembali pada 2003 untuk membela Arema Malang. Kemudian,
Persibom Bolaang Mongondow pada 2004 dan 2005. Lalu,
PSBL Langsa (2006). Setelah itu, dia pergi dan tidak kembali.
Setelah lama tidak terdengar kabarnya, Alexis Tibidi kini akan kembali ke Indonesia dalam wujud
Alexis Tibidi Jr alias
Alexis Ronaldo Tibidi. Jika tidak cedera, dia akan membela
Prancis U-20 di
Piala Dunia U-20 2023.
Alexis Tibidi Jr lahir dan besar di Lille, Prancis, saat sang ayah bermain untuk klub amatir di sana. Sebagai orang yang lahir di Prancis, tentu saja Alexis Tibidi Jr punya hak untuk membela negara itu. Apalagi, sejak remaja, Alexis Tibidi Jr memang sudah memperkuat
Prancis U-17.
Sama seperti ayahnya, Alexis Tibidi Jr juga berposisi sebagai striker. Memulai dari
ESA Brive, Alexis Tibidi Jr pindah ke
Toulouse, dan bermain untuk kelompok umur 19 tahun. Selanjutnya, tawaran datang dari klub
Bundesliga,
VfB Stuttgart. Sempat dipinjamkan ke
SCR Altach di Austria, Alexis Tibidi Jr kini membela
Troyes di
Ligue 1.
Uniknya, Alexis Tibidi Jr bukan hanya mengeluti sepakbola. Dia merupakan juara karate nasional junior Prancis pada 2017. Ayahnya yang memasukkan dirinya ke perguruan karate. Pasalnya, Alexis Tibidi juga belajar karate sejak masih di Kamerun dan memiliki sabuk hitam.
"Karate untuk melindungi keluarga saya di Kamerun," ujar Alexis Tibidi, dilansir La Montagne dalam sebuah kesempatan, beberapa waktu lalu.
Dalam sejarah hidupnya Alexis Tibidi juga mengawali karier dari karate sebelum bermain sepakbola. "Sepakbola menyelamatkan saya. Itu memungkinkan saya untuk belajar. Itu juga membantu saudara-saudara saya karena saya melibatkan mereka dalam negosiasi," ungkao Tibidi Alexis Sr.
Jadi, ini akan menarik. Bayangkan, Alexis Tibidi sukses di Indonesia sebagai pemain sejumlah klub. Dia pernah mengangkap piala di
Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta. Kini, anaknya, Alexis Ronaldo Tibidi, datang ke Indonesia untuk mencoba mengulang sukses ayahnya dalam sampul yang lain, Piala Dunia U-20 2023.