Aturan memungkinkan. Jadi, mengapa tidak?
Justin Hubner sedang jadi pembicaraan banyak pendukung timnas Indonesia. Itu karena keputusannya membela timnas Belanda U-20, meski proses naturalisasinya sudah disetujui DPR RI. Kini, semua berpulang pada pemain Wolverhampton Wanderers U-21 itu.

Bermain di dua negara di sesama level junior maupun junior dan senior adalah hal biasa di sepakbola Eropa. Tampaknya, hal itu sedang coba dilakukan Justin Hubner. Istilahnya, bermain di dua kaki.

Dari jutaan pesepakbola di setiap level di seluruh dunia, hanya pemain-pemain terpilih yang mendapat kehormatan mewakili negara mereka. Bahkan, lebih sedikit lagi yang melakukannya untuk dua negara dalam kesempatan yang berbeda. Hal itu memungkinkan karena beberapa faktor. Pertama, kewarganegaraan ganda. Kedua, faktor keturunan.

Selama hanya bermain untuk tim nasional junior, hal tersebut tidak masalah. Tapi, untuk level senior, FIFA sudah memiliki regulasi lengkapnya.

Nah, berikut ini contoh 10 pemain top dunia yang bermain untuk lebih dari satu negara:

1.Wilfried Zaha

Wilfried Zaha
memainkan dua pertandingan persahabatan sebagai pemain pengganti bersama Inggris. Tapi, pemain Crystal Palace memutuskan dengan mantap membela Pantai Gading.



2.Diego Costa

Diego Costa
menjadi berita utama menjelang Piala Dunia 2014. Dia lebih memilih Spanyol ketimbang Brasil yang saat itu menjadi tuan rumah. Dia diberikan kewarganegaraan Spanyol pada Juli 2013, meski sudah memiliki pertandingan untuk Selecao di laga uji coba.

Secara aturan, itu memungkinkan dia untuk berpindah kewarganegaraan. Dan, Diego Costa melakukan itu.

3.Alfredo di Stefano

Alfredo di Stefano
adalah orang Argentina. Tapi, dia juga bermain untuk Kolombia dan Spanyol. Kok, bisa? Aturan saat itu memungkinkan.

4. Ferenc Puskas

Ferenc Puskas
adalah bagian dari The Magical Magyars, yang terkenal mengalahkan Inggris 6-3 pada 1953. Dia menjadi bintang di Hungaria dengan 84 gol dalam 85 penampilan. Tapi, dia juga membela Spanyol bersama Alfredo di Stefano. Sekali lagi, aturan saat itu memungkinkan.

5. Dejan Stankovic

Dejan Stankovic
membuat debut untuk Yugoslavia pada 1998 dan mencetak dua gol dalam kemenangan 6-1 atas Korea Selatan. Kemudian, Yugoslavia bubar dan menyisakan Serbia-Montenegro. Dia bermain di Piala Dunia 2006. Tapi, kemudian, Serbia menjadi negara sendiri, dan dia ikut ke Piala Dunia 2010 dengan Serbia.

6. Declan Rice

Declan Rice
memiliki salah satu kasus perpindahan timnas paling terkenal di era modern. Lahir di London, dia bermain untuk Republik Irlandia berkat kakek neneknya yang berasal dari daerah di Irlandia bernama Cork. Declan Rice lalu melakukan debut senior untuk Irlandia. Tapi, sama seperti Diego Costa, dia pindah ke Inggris, 12 bulan kemudian.



7. Ivan Rakitic

Ivan Rakitic
lahir dan besar di Swiss dari orang tua Kroasia. Mantan bintang Barcelona itu bermain untuk lima tim junior Swiss sebelum pindah ke Kroasia jelang Euro 2008.

8. Kalidou Koulibaly

Kalidou Koulibaly
adalah salah satu bek tengah terbaik Serie A selama dekade terakhir. Dilahirkan di Prancis dari imigran Senegal, Kalidou Koulibaly memilih karier internasionalnya bersama Les Bleus dan menjadi bagian dari skuad Piala Dunia U-20 di Kolombia.

Namun, Kalidou Koulibaly akhirnya memilih Senegal di level senior. "Saya tidak menyesal karena saya ingin menulis kisah masa depan sepakbola Senegal dan saya harap saya bisa melakukannya," ujar Kalidou Koulibaly saat itu.

9. Jack Grealish

Sebelum bermain untuk Inggris di Piala Dunia 2022, Jack Grealish pernah memperkuat Inggris U-21 di Euro U-21 2017. Sebelumnya, pemain Manchester City itu memperkuat Republik Irlandia U-19 pada 2012-2015. Sekarang, dia jadi andalah The Three Lions.

10. Pierre-Emerick Aubameyang

Pierre-Emerick Aubameyang
hanya sekali memperkuat Prancis U-21. Kemudian, dia berpindah ke negara asal keluarganya, Gabon, sampai sekarang.