Kok jadi runyam urusannya
Gelombang penolakan Israel di Piala Dunia U-20 2023 tampaknya berimbas pada pembatalan drawing yang semestinya digelar pada 31 Maret mendatang.
Keputusan itu diambil FIFA karena adanya penolakan dari Gubernur Bali, Wayan Koster atas kehadiran Israel U-20. Drawing juga belum mendapatkan penjadwalan ulang.
Mengenai kehadiran Israel U-20 yang berbuntut panjang ini ada sebuah opsi yang menyebut Israel U-20 bisa tetap mengikuti Piala Dunia U-20 2023 hanya saja setiap laganya digelar di negara tetangga yakni Singapura.
Dalam pada itu, Arya Sinulingga selaku Anggota Exco PSSI mengungkapkan, Israel tak mungkin berlaga di negara lain. Pasalnya, Indonesia yang pada 2019 lalu mengajukan diri sebagai tuan rumah tunggal Piala Dunia U-20 2023.
"Masalahnya, pengajuan kita sejak awal hanya satu negara, enggak dua negara, kemungkinan besar ditolak [FIFA]," kata Arya dalam sesi konferensi pers di Kantor PSSI, GBK Arena, Jakarta, Minggu (26/3).
Piala Dunia U-20 2023 dijadwalkan digelar pada 20 Mei mendatang. Bali merupakan salah satu dari enam kota penyelenggaraan dimana Stadion I Wayan Kapten Dipta jadi vanue pertandingan.
Israel di lain sisi sudah dipastikan lolos sebagai peserta Piala Dunia U-20 pada Juni 2022 dengan status runner-up Grup B Euro 2019 2022.
"Kan, Singapura tidak mengajukan diri, artinya kami harus melobi Pemerintah Singapura lagi. Harusnya saat bidding dua negara, bukan di tengah jalan baru diajukan," Imbuhya.
Dengan adanya kejadian ini, Indonesia kemungkinan besar akan mendapatkan hukuman dari FIFA. Mari kita nantikan bagaimana kelanjutan drama ini.
Keputusan itu diambil FIFA karena adanya penolakan dari Gubernur Bali, Wayan Koster atas kehadiran Israel U-20. Drawing juga belum mendapatkan penjadwalan ulang.
Piala Dunia U-20 2023 dijadwalkan digelar pada 20 Mei mendatang. Bali merupakan salah satu dari enam kota penyelenggaraan dimana Stadion I Wayan Kapten Dipta jadi vanue pertandingan.
"Kan, Singapura tidak mengajukan diri, artinya kami harus melobi Pemerintah Singapura lagi. Harusnya saat bidding dua negara, bukan di tengah jalan baru diajukan," Imbuhya.