Perjuangan 3 tahun sia-sia hanya 2 bulan sebelum turnamen..
Masa depan Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia yang suram membuat Shin Tae-yong sedih. Pelatih asal Korea Selatan itu masih berharap turnamen junior paling bergengsi di bumi tetap digelar di Indonesia dan anak-anak Garuda Muda tetap berpartisipasi.

Kehadiran timnas Israel U-20 benar-benar membuat Indonesia pusing. Gelombang penolakan yang dilontarkan sejumlah kepala daerah dan politisi membuat Piala Dunia U-20 2023 terancam pindah.

Jika ini terjadi, timnas U-20 asuhan Shin Tae-yong yang paling terasa. Sebab, Indonesia berhak mengisi slot 24 peserta dengan status tuan rumah. Artinya, jika turnamen pindah ke negara lain, otomatis timnas U-20 akan dicoret. Itu akan membuat perjuangan 3 tahun Shin Tae-yong sia-sia.

Fakta menunjukkan, pelatih asal Korea Selatan itu sudah melakukan persiapan jauh-jauh hari untuk turnamen ini. Gonta-ganti skuad untuk membangun chemistry. Lalu, melalukan program naturalisasi yang sudah memasuki fase akhir. Ada juga berkali-kali pemusatan latihan.

Bahkan, Shin Tae-yong harus berseteru dengan sejumlah pelatih Liga 1 terkait pemanggilan pemain timnas U-20. Sebut saja dengan Thomas Doll dan Bernanrdo Tavares.



Tidak hanya itu, timnas U-20 juga sudah melangsungkan pemusatan latihan di Turki (November 2021), Korea Selatan (Maret 2022), Prancis (Juni 2022), Turki (Oktober 2022), dan Spanyol (November 2022). Bulan depan, mereka akan kembali ke Negeri Ginseng.

"Saya berharap Piala Dunia berjalan lancar di Indonesia, apalagi untuk kemajuan sepakbola Indonesia, itu penting," ujar Shin Tae-yong kepada sejumlah media.

Banyak rumor yang menyebut beberapa negara siap jadi pengganti, seperti Peru, Argentina, Qatar, Arab Saudi. Padahal gelaran Piala Dunia U-20 2023 kurang dari dua bulan lagi dari jadwal yang ditentukan. Ini benar-benar merisaukan dan membuat sedih Shin Tae-yong.

"Saya sudah bekerja keras dari 2020 untuk Piala Dunia U-20. Jadi, saya mau tetap tampil di Piala Dunia U-20," pungkas Shin Tae-yong.