Mari berdoa ini tidak terjadi..
FIFA pernah membekukan PSSI alias menjatuhkan sanksi banned kepada persepakbolaan Indonesia. Sejarah kelam itu terjadi pada 2015 imbas dari dualisme kepengurusan dan intervensi dari pemerintah.

Untungnya sanksi itu dicabut pada 2016 dan pelan-pelan sepak bola Indonesia bangkit.  Semarak sepak bola dan optimisme kita menyala lagi, dan ingin setelah dicabutnya status tuan rumah Indonesia di Piala Dunia U-20 2023, sepak bola Indonesia terancam redup lagi.

Kemungkinan terburuk yang menyeramkan itu bisa saja terjadi. FIFA akan memberikan sanksi berupa banned. Tapi semoga saja tidak.

Erick Thohir selaku Ketua Umum PSSI akhirnya memberikan keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (31/3). Eks Presiden Inter Milan itu ditanyai banyak hal oleh media. Salah satunya adalah potensi sanksi.

"Tentu yang tak diharapkan kalau kita tidak bisa berkompetisi secara maksimal di seluruh dunia sebagai tim nasional dan klub, juga ini akan jadi kemunduran seperti 2015." Katanya.




Masih jelas di ingatan publik Indonesia saat di banned tidak bisa mengikuti Kualifikasi Piala Dunia 2018 serta Piala Asia 2019. Klub-klub juga tak bisa main di Liga Champions Asia alias Piala AFC.

Jangan sampai hal buruk tersebut terulang sebab ada banyak hal yang kena imbasnya.

 "Tentu itu yang berat, di mana kita jadi menyendiri. Jadi, kita melakukan pertandingan, pembinaan wasit, pemain usia muda, tapi ke depannya ibarat kita di Indonesia saja. Saya rasa itu yang tidak kita harapkan. Sebab, mata pencaharian di sepak bola tidak sekonyong-konyong hanya dilihat ini dan itu, tapi turunannya banyak sekali," imbuh Erick Thohir.

Dalam waktu dekat Erick Thohir menyebut akan ada pertemuan lanjutan dengan FIFA untuk membahas salah satunya tentang sanksi apa yang akan diberikan kepada Indonesia.

Mari berharap kalaupun ada sanksi maka itu sanksi ringan berupa adminstrasi saja.