Media kenamaan Inggris, The Guardian, tidak mau ketinggalan menyorot dicabutnya status tuan rumah
Piala Dunia U-20 2023 dari Indonesia. Mereka heran dan mempertanyakan mengapa
FIFA mencoret Indonesia hanya karena ada surat dari
Gubernur Bali, I Wayan Koster.
Pembatalan Indonesia sebagai penyelenggara Piala Dunia U-20 2023 jadi sorotan global. Media-media dari berbagai penjuru dunia membicarakannya, termasuk The Guardian dari Inggris.
Salah satu yang menjadi fokus The Guardians adalah tindakan Gubernur Bali,
I Wayan Koster, yang memulai dengan mengirimkan surat ke pemerintah soal penolakan Israel di Pulau Dewata. Keputusan itu dianggap menjadi preseden buruk yang membuat pertimbangan
FIFA membatalkan Piala Dunia U-20.
"FIFA telah memutuskan, karena keadaan saat ini, untuk menghapus Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023," tulis The Guardian mengutip surat resmi FIFA.
Menurut The Guardian, Mei dan Juni 2023 seharusnya menjadi momen bersejarah bagi sepakbola Indonesia di kancah global. Tapi, surat Gubernur Bali justru menjadi salah satu sebab sejarah itu gagal diukir. Drawing yang seharusnya digelar di Bali dibatalkan dan ujungnya status tuan rumah Indonesia hangus.
"Bali sebagian besar beragama Hindu dan dianggap sebagai tempat dengan toleransi tinggi bagi wisatawan internasional. Tapi, pada 14 Maret, Gubernur pulau itu, I Wayan Koster, menulis surat kepada Menteri Olahraga (Menpora) untuk memprotes partisipasi Israel," tulis The Guardian.
Isi surat yang dikirimkan Gubenur Bali itu adalah mengingatkan Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. "Tidak ada hubungan diplomatik antara Indonesia dan Israel. Kami meminta Menpora mengambil kebijakan yang melarang Israel berkompetisi di Bali," bunyi surat tersebut.
Yang membuat The Guardian heran adalah, mengapa surat Gubernur jauh lebih kuat dari jaminan yang diberikan
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
"Dalam pidato resminya, Presiden Joko Widodo meminta politik dipisahkan dari olahraga dan telah menjamin semua tim peserta Piala Dunia U-20 akan disambut baik, termasuk Israel. Tapi, mengapa FIFA memilih mencoret Indonesia? Ini aneh," tulis The Guardian.