Belum lama bekerja sebagai pengganti
Park Hang-seo di Vietnam,
Philippe Troussier sudah mendapatkan kecaman dari pendukung The Golden Star. Pelatih Qatar yang dikalahkan timnas Indonesia di
Piala Asia 2004 dianggap tidak memiliki hasil yang bagus di timnas
Vietnam U-22.
Layaknya Park Hang-seo, Phillippe Troussier juga menukangi dua tim, yaitu Vietnam senior dan Vietnam U-22 (U-23). Tugas pertama pelatih Prancis itu akan dilihat di
SEA Games 2023.
Namun, belum sempat
SEA Games berlangsung di Kamboja, Phillippe Troussier sudah mendapatkian sasaran kritik pedas dari pemnggemar dan media Vietnam. Pasalnya, Vietnam U-22 baru saja pulang dari turnamen di Qatar bertajuk
Piala Doha 2023 dengan catatan 3 kali pertandingan dan semuanya kalah. Tidak hanya itu, Vietnam U-22 juga punya 0 poin, memasukkan 0 gol, dan kebobolan 7 gol.
"Itulah yang membuat banyak fans kecewa. Tapi, Phillippe Troussier membutuhkan waktu untuk menyempurnakan gaya permainan yang sedang dibangunnya," tulis media Vietnam, Zingnews.
Media lokal Vietnam itu juga menjelaskan perbedaan antara Park Hang-seo dengan Philippe Troussier dalam hal pendekatan permainan. "Sementara Coach Park lebih memilih bermain defensif dan serangan balik, ahli strategi asal Prancis itu lebih mengutamakan penguasaan bola," tulis Zingnews lagi.
Dengan pendekatan permainan seperti itu, yang bisa dibanggakan adalah statistik penguasaan bola Vietnam U-22. Mereka menguasai bola lebih baik daripada Irak (53% vs 47%) dan Kyrgyzstan (58% vs 47%). Sebelum UEA unggul di semua aspek, Vietnam U-22 menguasai 47%.
Namun, tetap saja yang dihitung fans adalah skor akhir bukan penguasaan bola. "Di sepertiga lapangan terakhir, para pemain tidak memiliki banyak rencana serangan yang tajam. Itu sebabnya Vietnam U-22 hanya memiliki total 9 tembakan ke arah gawang lawan di Piala Doha 2023 dan tidak mencetak gol," ungkap Zingnews.
Publik Vietnam khawatir kalau timnas mereka tidak bisa mengulangi prestasi yang sama ketika Nguyen Van Tung dkk menjuarai SEA Games 2021.