Rob Harris menyinggung soal masalah stadion dan fasilitas lainnya.
"FIFA merasa bahwa Indonesia tidak akan siap (menggelar Piala Dunia U-20) berdasarkan kunjungan lapangan," tulis Rob Harris, Rabu (29/3/2023). "Itu menjadi salah satu faktor penyebab pembatalan Piala Dunia U-20 di sana (Indonesia), sementara pembicaraan tentang partisipasi Israel berlangsung," lanjutnya.
Balik ke Jeonnam Dragons, Asnawi Mangkualam Belum Langsung Dimainkan
FIFA's feeling that Indonesia wouldn't be ready based on site visits is one of the factors behind removing the U20 World Cup from there - while talks were taking place about Israel's participation https://t.co/BiQkceHEgY
— Rob Harris (@RobHarris) March 29, 2023
Bocoran dia soal Piala Dunia U-20 ini belum mendapatkan konfirmasi. Namun, apa yang disampaikan Rob memberi sudut pandang sendiri atas pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah.
Disebutkan bahwa "FIFA telah memutuskan untuk menghapus Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 karena keadaan saat ini". Pernyataan tersebut memunculkan spekulasi dari berbagai pihak hingga akhirnya menjadi polemik dalam beberapa waktu terakhir.
Sebelum mencoret Indonesia, FIFA telah melakukan inspeksi ke enam stadion yang ditunjuk PSSI untuk menyelenggarakan Piala Dunia U-20 pada 21-27 Maret 2023. Inspeksi terakhir itu bahkan masih berlangsung pada pekan pencoretan dilakukan.
FIFA mengawali inspeksi stadionnya di Jakarta, tepatnya di SUBGK pada 22 Maret 2023. Hasilnya melahirkan rekomendasi agar lapangan latihan masih perlu disesuaikan dan tambahan fasilitas pendukung.
Stadion Manahan Solo pada 25 Maret dan Gelora Bung Tomo Surabaya pada 26 Maret 2023 jadi tempat selanjutnya yang dikunjungi FIFA. Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Pariwisata Kota Surabaya Wiwiek Widayati FIFA melakukan pengecekan ke beberapa fasilitas stadion.
Stadion terakhir yang ditinjau FIFA adalah Stadion Kapten I Wayan Dipta Bali pada 27 Maret 2023.