Menteri Luar Negeri Israel merasa seharusnya Piala Dunia U-20 tetap lanjut di Indonesia.
Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun dan pemerintah Tel Aviv menyampaikan pendapat soal ribut-ribut di RI yang menolak keikutsertaan tim nasional Israel U-20.
FIFA sebelumnya mencabut status tuan rumah Piala Dunia U-20 di RI usai gaduh penolakan dari sejumlah pihak.
Mereka yang menolak di antaranya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Bali I Wayan Koster, sejumlah partai besar: PDIP, PAN, PKS, PPP, dan organisasi masyarakat.
Beberapa beralasan Indonesia tak mendukung Palestina jika mengizinkan Israel berlaga di RI. Pihak yang lain merasa keberatan karena perlakuan Israel di Palestina tak sesuai konstitusi.
Baru-baru ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Lior Haiat, mengatakan olahraga seharusnya tak tercampuri urusan politik.
"Kami tak bisa mengomentari keputusan FIFA. Tetapi saya bisa mengatakan bahwa olahraga tak boleh dipengaruhi politik," ujar Haiat seperti dilansir dari CNNIndonesia.com.
Sebelum keputusan FIFA muncul, Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun menyatakan hal serupa. Ia bahkan menegaskan pihaknya mengikuti aturan federasi olahraga dunia itu.
"Kita tahu bahwa masing-masing federasi olahraga ini memiliki aturan sendiri termasuk FIFA," kata Al Shun saat konferensi pers di Kedutaan Besar Palestina di Jakarta, pada 15 Maret.
Ia kemudian berujar, "Dan tentu saja partisipasi masing-masing negara yang ikut dalam event ini, tentu tidak ada kaitannya dengan suka atau tidak suka dengan negara peserta tersebut."
Al Shun juga yakin meski Palestina bukan peserta U-20, tetapi negara ini bakal hadir di event tersebut.
"Saya yakin Palestina juga ada di hati rakyat Indonesia, pemerintah dan negara Indonesia. Palestina juga akan hadir dalam event yang akan dilaksanakan di Indonesia ini," ujar dia.
Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) juga sepakat dengan Al Shun.
Jokowi menegaskan posisi Indonesia tak akan berubah dalam membela kemerdekaan Palestina.
"Prinsip negara kita Indonesia yang selalu konsisten dan teguh dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Palestina dan mendukung penyelesaian two state solution," kata Jokowi saat konferensi pers pada 28 Maret.
FIFA sebelumnya mencabut status tuan rumah Piala Dunia U-20 di RI usai gaduh penolakan dari sejumlah pihak.
BACA BERITA LAINNYA
Bukan Piala Dunia U-17 2023, Fokus PSSI saat Inì Bebas Sanksi FIFA
Bukan Piala Dunia U-17 2023, Fokus PSSI saat Inì Bebas Sanksi FIFA
Sebelum keputusan FIFA muncul, Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun menyatakan hal serupa. Ia bahkan menegaskan pihaknya mengikuti aturan federasi olahraga dunia itu.
BACA ANALISIS LAINNYA
Mungkinkah Timnas U-17 Siap Jika Indonesia Gantikan Peru?
Mungkinkah Timnas U-17 Siap Jika Indonesia Gantikan Peru?
Ia kemudian berujar, "Dan tentu saja partisipasi masing-masing negara yang ikut dalam event ini, tentu tidak ada kaitannya dengan suka atau tidak suka dengan negara peserta tersebut."
Al Shun juga yakin meski Palestina bukan peserta U-20, tetapi negara ini bakal hadir di event tersebut.
Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) juga sepakat dengan Al Shun.
Jokowi menegaskan posisi Indonesia tak akan berubah dalam membela kemerdekaan Palestina.
"Prinsip negara kita Indonesia yang selalu konsisten dan teguh dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Palestina dan mendukung penyelesaian two state solution," kata Jokowi saat konferensi pers pada 28 Maret.