Kurang dari sebulan sebelum
SEA Games 2023 digelar di Kamboja,
Indra Sjafri mengaku
timnas Indonesia U-22 siap jika pada drawing pembagian grup, Rabu (5/3/2023) berjumpa
Vietnam U-22. Dia optimistis karena tidak ada lagi
Park Hang-seo di bangku cadangan.
Persaingan Indonesia dan Vietnam memang selalu sengit di setiap turnamen yang diikuti, terutama level Asia Tenggara seperti
Piala AFF atau
SEA Games. Tapi, di era Park Hang-seo, Indonesia kesulitan.
Selain
Shin Tae-yong, Indra Sjafri juga memiliki pengalaman buruk saat bertemu Vietnam asuhan Park Hang-seo. Salah stau yang ikonik terjadi pada
SEA Games 2019 di Filipina. Ketika itu,
timnas U-22 dikalahkan Vietnam U-22 pada pertandingan puncak. Padahal, Indonesia adalah juara
Piala AFF U-22 2019.
Kini, Park Hang-seo sudah tidak bekerja untuk
Asosiasi Sepakbola Vietnam (VFF). Posisi pria asal Korea Selatan itu sudah digantikan
Philippe Troussier. Beda dengan Park Hang-seo, pelatih asal Prancis tersebut masih kesulitan untuk menciptakan generasi emas baru Vietnam.
"Park Hang-seo itu sebenarnya rival kami. Beberapa kali saya berhadapan dengan dia. Saya juga berkomunikasi dengannya dan dia memang memutuskan untuk tidak melatih Vietnam lagi," ujar Indra Sjafri kepada sejumlah awak media seusai memimpin latihan timnas U-22.
Selama menjadi pelatih Vietnam senior dan U-22, U-23, Park Hang-seo sudah banyak mempersembahkan prestasi. Dia berhasil mempersembahkan dua medali emas SEA Games 2019 dan
SEA Games 2021. Dirinya juga sukses menyumbangkan
Piala AFF 2018.
Dengan kehadiran Philipper Troussier yang belum lama, Vietnam sedang berada dalam masa transisi. Ini akan menguntungkan tim lain karena pelatih Qatar di
Piala Asia 2004 yang dikalahkan timnas Indonesia asuhan Ivan Kolev itu sedang beradaptasi. Buktinya, Vietnam U-22 gagal total pada turnamen uji coba di Qatar,
Piala Doha 2023.
"Tentu ada masa transisi. Saya berharap masa ini menjadi hal yang tidak positif bagi Vietnam. Mudah-mudahan," tutup Indra Sjafri.