Yang jelas Pratama Arhan tak ingin tersingkir apalagi tidak dibawa ke Piala Asia 2023.
Pratama Arhan membutuhkan menit bermain untuk bersaing di timnas Indonesia, Tokyo Verdy sejauh ini tak bisa memberikan itu.
Pratama Arhan akan meninggalkan Tokyo Verdy untuk bergabung timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2023, tetapi bisa lebih lama dari itu.
SEA Games 2023 Kamboja bakal digelar pada April-Mei mendatang, atau bertepatan dengan pertengahan musim Liga Jepang.
Pratama Arhan menghadapi dilema besar pada bursa perpindahan pemain itu, apakah bertahan atau hengkang dari Tokyo Verdy.
Yang jelas, pelatih Indra Sjafri sudah mengindikasikan sang bek kiri akan bergabung skuat Garuda pada akhir bulan ini.
Dengan memenuhi panggilan negara, Arhan dijamin akan mendapatkan sesuatu yang tak ia dapatkan di Tokyo Verdy, yaitu menit bermain.
Setelah SEA Games tuntas, diprediksi bakal muncul dilema dalam diri Arhan, bahkan mungkin di pihak Tokyo Verdy.
Preseden pada Piala AFF 2022 memunculkan indikasi bahwa bergabung timnas Indonesia akan membuat seorang pemain berkeinginan hengkang dari klub yang tak memberi menit main.
Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman, dua pemain Indonesia yang minim dimainkan di Slovakia, memutuskan pulang kampung.
Keputusan pulang Egy dan Witan diambil dalam waktu bersamaan, yaitu pada bursa transfer selepas Piala AFF 2022.
Bagi Arhan, keharusan mendapatkan menit main semakin mutlak lantaran persaingan di sektor bek kiri timnas Indonesia bakal semakin ketat.
Terdapat Shayne Pattynama, bek kiri naturalisasi yang sudah mengajukan perpindahan asosiasi kepada FIFA.
Selain itu, Asnawi Mangkualam belakangan juga mencuat di Jeonnam Dragons sebagai bek kiri.
Apabila Arhan tetap mendekam sebagai pemain yang cuma berlatih di Jepang, ia diprediksi tak bisa bersaing dengan Shayne atau Asnawi di Piala Asia 2023 mendatang.
Terdapat dua opsi bagi Arhan selepas SEA Games 2023 yang bisa diusulkan kepada Tokyo Verdy.
Pertama, opsi peminjaman menuju klub yang bisa memberikan jaminan menit main.
Jalur ini dilakukan Witan Sulaeman tepat setahun silam, saat dipinjamkan Lechia Gdansk kepada FK Senica.
Kedua, opsi pemutusan kontrak yang tinggal menyisakan enam bulan, lalu bergabung klub baru.
Jalur ini dilakukan Egy Maulana Vikri untuk lepas dari Zlate Moravce pada Desember lalu, kemudian bergabung Dewa United.
Namun bagi Arhan yang baru berusia 21 tahun, rasanya ia masih layak untuk bersaing di luar sana, bukan pulang kampung ke Indonesia.
Setelah SEA Games tuntas, diprediksi bakal muncul dilema dalam diri Arhan, bahkan mungkin di pihak Tokyo Verdy.
Preseden pada Piala AFF 2022 memunculkan indikasi bahwa bergabung timnas Indonesia akan membuat seorang pemain berkeinginan hengkang dari klub yang tak memberi menit main.
Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman, dua pemain Indonesia yang minim dimainkan di Slovakia, memutuskan pulang kampung.
Keputusan pulang Egy dan Witan diambil dalam waktu bersamaan, yaitu pada bursa transfer selepas Piala AFF 2022.
Bagi Arhan, keharusan mendapatkan menit main semakin mutlak lantaran persaingan di sektor bek kiri timnas Indonesia bakal semakin ketat.
Terdapat Shayne Pattynama, bek kiri naturalisasi yang sudah mengajukan perpindahan asosiasi kepada FIFA.
Selain itu, Asnawi Mangkualam belakangan juga mencuat di Jeonnam Dragons sebagai bek kiri.
Apabila Arhan tetap mendekam sebagai pemain yang cuma berlatih di Jepang, ia diprediksi tak bisa bersaing dengan Shayne atau Asnawi di Piala Asia 2023 mendatang.
Terdapat dua opsi bagi Arhan selepas SEA Games 2023 yang bisa diusulkan kepada Tokyo Verdy.
Pertama, opsi peminjaman menuju klub yang bisa memberikan jaminan menit main.
Jalur ini dilakukan Witan Sulaeman tepat setahun silam, saat dipinjamkan Lechia Gdansk kepada FK Senica.
Kedua, opsi pemutusan kontrak yang tinggal menyisakan enam bulan, lalu bergabung klub baru.
Jalur ini dilakukan Egy Maulana Vikri untuk lepas dari Zlate Moravce pada Desember lalu, kemudian bergabung Dewa United.
Namun bagi Arhan yang baru berusia 21 tahun, rasanya ia masih layak untuk bersaing di luar sana, bukan pulang kampung ke Indonesia.
Pratama Arhan akan meninggalkan Tokyo Verdy untuk bergabung timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2023, tetapi bisa lebih lama dari itu.
BACA ANALISIS LAINNYA
Witan dan Saddil Jadi Pemain Indonesia Favorit Sandy Walsh, Ini Alasannya
Witan dan Saddil Jadi Pemain Indonesia Favorit Sandy Walsh, Ini Alasannya
Preseden pada Piala AFF 2022 memunculkan indikasi bahwa bergabung timnas Indonesia akan membuat seorang pemain berkeinginan hengkang dari klub yang tak memberi menit main.
Keputusan pulang Egy dan Witan diambil dalam waktu bersamaan, yaitu pada bursa transfer selepas Piala AFF 2022.
Terdapat Shayne Pattynama, bek kiri naturalisasi yang sudah mengajukan perpindahan asosiasi kepada FIFA.
Selain itu, Asnawi Mangkualam belakangan juga mencuat di Jeonnam Dragons sebagai bek kiri.
Apabila Arhan tetap mendekam sebagai pemain yang cuma berlatih di Jepang, ia diprediksi tak bisa bersaing dengan Shayne atau Asnawi di Piala Asia 2023 mendatang.
Terdapat dua opsi bagi Arhan selepas SEA Games 2023 yang bisa diusulkan kepada Tokyo Verdy.
Pertama, opsi peminjaman menuju klub yang bisa memberikan jaminan menit main.
Jalur ini dilakukan Witan Sulaeman tepat setahun silam, saat dipinjamkan Lechia Gdansk kepada FK Senica.
Kedua, opsi pemutusan kontrak yang tinggal menyisakan enam bulan, lalu bergabung klub baru.
Jalur ini dilakukan Egy Maulana Vikri untuk lepas dari Zlate Moravce pada Desember lalu, kemudian bergabung Dewa United.
Namun bagi Arhan yang baru berusia 21 tahun, rasanya ia masih layak untuk bersaing di luar sana, bukan pulang kampung ke Indonesia.
Setelah SEA Games tuntas, diprediksi bakal muncul dilema dalam diri Arhan, bahkan mungkin di pihak Tokyo Verdy.
Preseden pada Piala AFF 2022 memunculkan indikasi bahwa bergabung timnas Indonesia akan membuat seorang pemain berkeinginan hengkang dari klub yang tak memberi menit main.
Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman, dua pemain Indonesia yang minim dimainkan di Slovakia, memutuskan pulang kampung.
Keputusan pulang Egy dan Witan diambil dalam waktu bersamaan, yaitu pada bursa transfer selepas Piala AFF 2022.
Bagi Arhan, keharusan mendapatkan menit main semakin mutlak lantaran persaingan di sektor bek kiri timnas Indonesia bakal semakin ketat.
Terdapat Shayne Pattynama, bek kiri naturalisasi yang sudah mengajukan perpindahan asosiasi kepada FIFA.
Selain itu, Asnawi Mangkualam belakangan juga mencuat di Jeonnam Dragons sebagai bek kiri.
Apabila Arhan tetap mendekam sebagai pemain yang cuma berlatih di Jepang, ia diprediksi tak bisa bersaing dengan Shayne atau Asnawi di Piala Asia 2023 mendatang.
Terdapat dua opsi bagi Arhan selepas SEA Games 2023 yang bisa diusulkan kepada Tokyo Verdy.
Pertama, opsi peminjaman menuju klub yang bisa memberikan jaminan menit main.
Jalur ini dilakukan Witan Sulaeman tepat setahun silam, saat dipinjamkan Lechia Gdansk kepada FK Senica.
Kedua, opsi pemutusan kontrak yang tinggal menyisakan enam bulan, lalu bergabung klub baru.
Jalur ini dilakukan Egy Maulana Vikri untuk lepas dari Zlate Moravce pada Desember lalu, kemudian bergabung Dewa United.
Namun bagi Arhan yang baru berusia 21 tahun, rasanya ia masih layak untuk bersaing di luar sana, bukan pulang kampung ke Indonesia.